"Dalam satu Minggu, misal Senin makan daging segar, Selasa ayam segar, Rabu puasa, Kamis kelinci hidup, Jumat daging ayam, Sabtu daging sapi segar. Vitamin juga diberikan termasuk pemeriksaan kesehatan secara berkala. Hasilnya, bisa dilihat pada harimau lebih semangat dan Lebih sehat," paparnya.
Namun, kondisi Anggi saat ini semakin uzur. Meski relatif sehat jika dilihat dari kasat mata, namun Anggi sejatinya sedang sakit karena usia.
Dari pemeriksaan pihak dokter, Anggi mengalami kerusakan di hati dan ginjalnya. Walau masih punya berat badan ideal di atas 100 kg, kondisi Anggi memang sudah cukup lemah.
Bagi seekor harimau sumatera usia di atas 20 tahun adalah istimewa. Diceritakan Syah, pada 2018 di satu kebun binatang di Amerika, harimau berusia 25 tahun di sana terpaksa disuntik mati karena usia tua dan sakit yang tak lagi bisa diobati.
"Bukan bentuk penyiksaan namun itu adalah langkah medis yang boleh diambil agar hewan tidak menderita berkepanjangan," kata Syah.
Dan ternyata satu tahun lalu, pihak dokter Medan Zoo sudah sempat mengusulkan hal serupa kepada setidaknya empat harimau di Medan Zoo. Namun usulan tersebut tidak direstui hingga pada akhirnya harimau mulai mati satu-satu.
Sedangkan Anggi, berapa lama lagi kah dia akan mampu bertahan? Drh Muhammad Syah pun tidak berani berasumsi.
"Tidak ada yang bisa tau, mungkin besok, atau bulan depan, atau tahun depan. Yang jelas saat ini kondisi Anggi sudah tua dan mengalami masalah di sejumlah organ dalamnya," pungkasnya.
Sementara itu, Dirut PD Pembangunan Adrian Surbakti mengakui hal tersebut.
"Segala upaya, perbaikan manajemen, perawatan hewan, perawatan kandang, hingga lokasi Medan Zoo saat ini semuanya sedang progress. Nah kondisi harimau sudah tua, tadi sudah dijelaskan oleh dokter hewan. Kami sangat mengharapkan dukungan dan doa dari masyarakat," kata Adrian.