Mulus Tanpa Drama, Khofifah Buka-bukaan Mengapa Masih Memilih Emil Dardak

Selasa, 03 September 2024 | 19:32 WIB
Mulus Tanpa Drama, Khofifah Buka-bukaan Mengapa Masih Memilih Emil Dardak
Kolase Khofifah dan Emil Dardak
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Di tengah banyaknya drama yang menyelimuti Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, pasangan calon yang paling mencuri perhatian adalah Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak alias Emil Dardak.

Keduanya adalah calon tunggal bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur di Pilkada Jawa Timur 2024.

Bahkan, bisa dikatakan bahwa Pilkada Jawa Timur 2024 ini terasa mulus dan jauh dari kata dramatis.

Dalam momen podcast dengan Najwa Shihab, seorang Khofifah Indar Parawansa akhirnya buka-bukaan mengungkap semuanya.

Baca Juga: Pramono Anung Berniat Mundur dari Kabinet Jokowi usai Maju Nyagub, Rano Karno: Bulan Depan Mulai Kampanye

“Bukan hanya Pilkadanya saya rasa, Jawa Timur InshaAllah relatif guyub rukun, ayem Tentrem,” ujar Khofifah, dikutip dari Kanal Youtube Najwa Shihab, Selasa (3/9/24).

“Kira-kira posisinya memang seperti itu, sehingga kemungkinan ini kebawa pada proses Pilkada, baik di Kabupaten/Kota, dan di provinsi,” tambahnya.

Najwa Shihab kemudian menanyakan perihal alasan terbesar Khofifah masih tetap memilih Emil Dardak sebagai pasangan wakilnya di Pilkada 2024.

“Bu Khofifah sejak awal memang tidak mau berpaling ke lain hati atau memang sempat ada pertimbangan?,” Tanya Najwa.

“Enggak, enggak ada,” Jawab Khofifah.

Baca Juga: Tunda Nasib Cakada yang Belum Tersangka Korupsi, KPK: Tunggu Hajatan Pilkada Selesai

“Karena saya merasa bahwa bersama Mas Emil, satu produktif penting, produktivitas sebagai Pembangunan di daerah, yang kedua saya merasa bahwa kami ini bisa membangun harmoni partnership dengan baik,” tambahnya.

Saat ditanya mengapa pasangan Khofifah dengan Emil ini bisa awet dan tidak pecah kongsi, Gubernur Jawa Timur itu menjelaskan bahwa semuanya harus didasari dengan saling memahami dan menghormati.

“Pertama harus ada muncul understanding, kita saling memahami bahwa Mas Emil punya banyak kompetensi Kapasitas di bidang tertentu, y akita saling melengkapi aja,” ujarnya.

“Setelah Understanding harus muncul trust, kalo nggak ada trust ya susah. Dan ketiga harus ada muncul respect, saling menghormati, jadi kami bisa membangun keberseiringan dengan harmonious Partnership,” tambahnya.

Kontributor : Kanita

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI