Suara.com - Inggris secara resmi menangguhkan 30 dari 350 lisensi ekspor senjata ke Israel, Senin (26/8), karena kekhawatiran bahwa peralatan tersebut berpotensi digunakan untuk melakukan pelanggaran serius terhadap hukum humaniter internasional.
Menteri Luar Negeri Inggris, David Lammy, menegaskan bahwa langkah ini bukan merupakan larangan menyeluruh atau embargo senjata, melainkan hanya berlaku untuk lisensi yang dapat digunakan dalam konflik antara Israel dan Hamas di Gaza.
Keputusan ini diambil setelah Partai Buruh memenangkan pemilu pada bulan Juli, di mana Lammy berjanji untuk memperbarui tinjauan penjualan senjata kepada sekutu Inggris, Israel, guna memastikan kepatuhan terhadap hukum internasional.
"Dengan penyesalan, saya harus memberitahu Parlemen hari ini bahwa berdasarkan penilaian yang saya terima, saya tidak dapat menyimpulkan selain bahwa untuk ekspor senjata tertentu dari Inggris ke Israel, ada risiko jelas bahwa senjata tersebut mungkin digunakan untuk melakukan atau memfasilitasi pelanggaran serius terhadap hukum humaniter internasional," ujar Lammy dalam pernyataannya di House of Commons.
Meskipun demikian, Lammy menekankan bahwa ekspor senjata Inggris hanya menyumbang kurang dari 1 persen dari total senjata yang diterima Israel, sehingga penangguhan ini tidak akan berdampak material terhadap keamanan Israel. Beberapa komponen yang termasuk dalam penangguhan ini adalah suku cadang untuk pesawat militer, termasuk jet tempur, helikopter, dan drone.
Sementara itu, Israel merespons dengan kritik keras terhadap keputusan Inggris ini. Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, menyatakan bahwa keputusan Inggris ini sangat mengecewakan dan mengirimkan pesan yang bermasalah kepada Hamas dan pendukungnya di Iran.
"Israel kecewa dengan serangkaian keputusan yang diambil oleh pemerintah Inggris, termasuk keputusan terkait ekspor pertahanan ini," kata Katz dalam pernyataannya.
Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, juga menyatakan kekecewaannya melalui platform media sosial X, dengan mengatakan bahwa dia "sangat kecewa mengetahui sanksi yang dikenakan oleh pemerintah Inggris terhadap lisensi ekspor ke lembaga pertahanan Israel".
Meski Inggris mengambil langkah ini, pemerintahnya menegaskan bahwa mereka tetap mendukung hak Israel untuk membela diri sesuai dengan hukum internasional. Inggris tidak memberikan senjata langsung kepada Israel, melainkan mengeluarkan lisensi bagi perusahaan-perusahaan untuk menjual senjata, dengan masukan dari para ahli hukum terkait kepatuhan terhadap hukum internasional.
Baca Juga: Erling Haaland Cetak Hattrick Beruntun, Pep Guardiola: Dia Tak Terhentikan!