Suara.com - Mantan Presiden Korea Selatan Moon Jae In baru-baru ini ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus suap. Lantas, bagaimana kronologi kasus Moon Jae In?
Moon Jae In menjabat sebagai Presiden Korea Selatan pada 2017 hingga 2022. Mengutip dari Korea Herald, Moon Jae In diduga terlibat dalam nepotisme usai membantu menantunya mendapatkan posisi direktur eksekutif di sebuah maskapai penerbangan.
Berikut adalah kronologi kasus Moon Jae In, mulai dari awal terbongkarnya kasus hingga ditetapkan sebagai tersangka.
Awal Terbongkarnya Kasus
Pada bulan September 2020, Partai Kekuatan Rakyat (People Power Party) yang saat itu merupakan partai oposisi utama, mengajukan pengaduan terkait korupsi yang dilakukan mantan Presiden Moon Jae In.
Pengaduan tersebut berkaitan dengan adanya dugaan kecurangan dan pelanggaran hukum atas perekrutan Seo, menantu Moon Jae In, yang menduduki jabatan direktur eksekutif di Thai Eastar Jet.
Selanjutnya, pada April 2021, Justice People, kelompok sipil yang berbasis di Seoul, juga mengadukan pengaduan serupa dengan tuduhan suap terkait perekrutan tersebut.
Thai Easter Jet merupakan maskapai berbiaya rendah yang didikan oleh Lee Sang Jik, anggota parlemen dari Partai Demokrat yang saat itu menjabat.
Penyelidikan kasus ini berfokus pada dugaan adanya hubungan antara perekrutan Seo sebagai direktur eksekutif Thai Eastar Jet dengan penunjukan Lee Sang Jik sebagai kepala Badan UKM dan Startup Korea (KOSME).
Baca Juga: Banyak! Selain Moon Jae In, Ini Daftar Mantan Pemimpin Dunia yang Jadi Tersangka
Lee Sang Jik ditetapkan sebagai kepala KOSME pada Maret 2018, sedangkan pada Juli 2018, Seo mulai bekerja di Thai Eastar Jet.
Saat itu, maskapai sedang mengalami kesulitan finansial, terlebih Seo kurang memiliki pengalaman di dunia penerbangan sehingga menimbulkan kecurigaan.
Proses Penyelidikan Kasus Moon Jae In
Jaksa mencurigai bahwa penunjukan Lee Sang Jik sebagai kepala KOSME telah diputuskan selama pertemuan informal sekretariat kepresidenan pada akhir 2017 silam.
Sementara itu, jaksa juga memperkirakan bahwa Seo menerima 223 juta won (sekitar Rp2,6 miliar) dalam bentuk gaji dan biaya relokasi ke Thailand. Jumlah tersebut dianggap sebagai suap untuk Moon Jae In.
Tuduhan tersebut diperkuat dengan dugaan bahwa sang mantan presiden dan istrinya menghentikan dukungan finansial terhadap Moon Da Hye, putri mereka, yang merupakan mantan istri Seo, usai dirinya menjabat di Thai Eastar Jet.
Seo telah diperiksa sebanyak tiga kali sebagai saksi pada tahun ini, namun ia secara konsisten memilih untuk bungkam.
Baru pada 31 Agustus 2023, Kantor Kejaksaan Distrik Jeonju melakukan penggeledahan di rumah Moon Da Hye dengan membawa surat perintah.
Ditetapkan Sebagai Tersangka
Kejaksaan Korea Selatan akhirnya menetapkan mantan Presiden Moon Jae In sebagai tersangka pada Senin (2/9/2024). Status Moon Jae In sebagai tersangka tercantum dalam surat perintah penggeledahan di kediaman putrinya, Moon Da Hye.
Juru bicara Partai Kekuatan Rakyat meminta agar semua warga negara harus diperlakukan dengan standar hukum yang sama, termasuk mantan presiden dan keluarganya.
Di sisi lain, para kritikus mengklaim adanya motif politik di balik penyelidikan kasus ini. Mantan sekretaris senior presiden, Im Jong Seok dan Cho Hyun Ok, menuduh jaksa memiliki agenda tersendiri dan melakukan pengalihan isu.
Sebanyak 37 anggota parlemen dari Partai Demokrat juga mengecam penyelidikan ini sebagai balas dendam politik dan memperingatkan potensi dampak terhadap pemerintah saat ini.
Itulah ulasan mengenai kronologi kasus Moon Jae In, mulai dari awal terbongkar hingga penetapannya sebagai tersangka kasus suap.
Kontributor : Dini Sukmaningtyas