Moon sangat terpengaruh oleh kematiannya. Dalam memoarnya tahun 2011, dia menulis: "Ketika saya minum sedikit, saya kadang-kadang mengingat masa lalu saya. Kemudian saya bertanya pada diri sendiri: 'Apa arti Roh Moo-hyun dalam hidup saya?'
Tampaknya dengan pemikiran ini, Moon, yang menikah dengan dua anak, memutuskan untuk meneruskan perjuangan Roh setelah kematian temannya itu. Moon pertama kali mencalonkan diri sebagai presiden pada tahun 2012, namun ia kalah tipis dari Park. Meskipun begitu, dia memenangkan kursi anggota parlemen di Busan.
Kemudian pada 9 Mei 2017, lebih dari dua dekade setelah dia membantu memimpin negara itu menuju pemilihan demokratis pertamanya, Moon terpilih sebagai presiden. Ia melakukan usaha rekonsiliasi dengan Korea Utara. Kesempatan itu datang pada Januari 2018.
Dalam pidato Tahun Barunya, pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un mengumumkan negaranya mengambil bagian dalam Olimpiade Korea Selatan. Pembicaraan yang menyusul kemudian mengarah pada rencana untuk KTT antar-Korea ketiga dan untuk pembicaraan antara Presiden AS Trump dan Kim dalam beberapa bulan ke depan.
Pemulihan hubungan yang cepat dan sebagian besar tidak terduga dengan Korea Utara menandai kekuatan kepresidenan Moon. Disisi lain, tindakan tersebut mempertaruhkan citr politik Moon.
Dalam sebuah buku yang dirilis tahun 2017, Moon mengungkapkan bahwa dia masih bermimpi untuk kembali ke kota asal orang tuanya di Korea Utara, Hungnam.
Kronologi kasus Moon Jae In
Status Moon Jae In sebagai tersangka tercantum dalam surat perintah penggeledahan kepada putrinya, Moon Da Hye. Perintah penggeledahan dilakukan oleh jaksa distrik Jeonju pada 30 Agustus 2024. Saat ini, menantu yang disebut Seo sebenarnya sudah bercerai dengan putrinya Moon. Meski demikian penyidikan terhadap perkara dugaan suap itu tetap dilanjutkan.
Kronologi kasus Moon Jae In bermula empat tahun lalu, bermula dari kecurigaan adanya pelanggaran hukum atas perekrutan Seo, menantu Moon sebagai Direktur Eksekutif Maskapai Thai Eastar Jet. Maskapai tersebut didirikan oleh Lee Sang Jik, mantan anggota parlemen Korsel. Lee Sang Jik dari Partai Demokratik sendiri telah berkuasa sebagai anggota parlemen selama dua periode era pemerintahan Moon.
Baca Juga: Jokowi dan Presiden Korsel Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Ekosistem Industri Kendaraan Listrik
Penyelidikan befokus pada keterkaitan antara jabatan Seo di Maskapai Thai Eastar Jet dengan penunjukkan Lee sebagai Kepala Badan UKM dan Startup Korea (Kosem).