Inilah Negara Terkecil di Dunia, Penduduk di Bawah 1000 Orang: Termasuk Paling Dulu Mengakui Kedaulatan Indonesia

Selasa, 03 September 2024 | 09:04 WIB
Inilah Negara Terkecil di Dunia, Penduduk di Bawah 1000 Orang: Termasuk Paling Dulu Mengakui Kedaulatan Indonesia
Kapel di Kedutaan Besar Takhta Suci Vatikan, The Chapel of The Twelve Apostles, Apostolic Nunciature Jakarta [Suara.com/CNR ukirsari].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Santo Sede, Stato della Citta del Vaticano atau The Holy See adalah negara terkecil di dunia. Sebagaimana diinformasikan The American Association of Collegiate Registrars and Admissions Officers atau AACRAO.org.

Negeri ini secara informal dikenal sebagai Kota Vatikan. The Holy See atau Takhta Suci adalah sebuah daerah kantong di Kota Roma, Italia.

Sebagai negara terkecil di dunia, populasinya hanya 824 jiwa. Dengan penutur terbanyak bahasa Italia, Latin, dan Prancis. Mayoritas warganya bekerja di organisasi dan kelembagaan religius.

Selama hampir 1.000 tahun, para Paus Gereja Katolik Roma memimpin wilayah Italia yang disebut sebagai Negara Kepausan. 

Sri Paus Fransiskus dalam Apostolic Jorney ke Budapest Hungaria, 2023 menggunakan pesawat Alitalia [Instagram @franciscus]
Sri Paus Fransiskus dalam Apostolic Jorney ke Budapest Hungaria, 2023 menggunakan pesawat Alitalia [Instagram @franciscus]

Sampai wilayah ini ditaklukkan Kerajaan Italia yang baru pada pertengahan abad ke-19. 

Sebagai hasil dari Tiga Perjanjian Lateran yang ditandatangani pada 11 Februari 1929, negara merdeka Vatikan City didirikan. 

Perjanjian ini juga memberikan wewenang kepada Takhta Suci atas 23 situs di Roma dan lima situs di luar Roma, termasuk Istana Kepausan di Castel Gandolfo. Atau dalam Bahasa Latin disebut sebagai Castrum Gandulphi. Berlokasi sekira 30 km tenggara Kota Roma.

Meski pun kecil, Takhta Suci Vatikan memiliki peran penting di masa Indonesia merebut kemerdekaan dari penjajahan asing.

Sebagaimana dipaparkan Uskup Agung Jakarta, Ignatius Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo, “Indonesia memiliki hubungan baik dengan Vatikan sejak lama. Pada 1947, sudah ada perwakilan Vatikan di Indonesia. Sekarang menjadi Kedutaan Besar.”

Baca Juga: Rekor: 700 Jurnalis Nasional dan Luar Negeri Meliput Sri Paus, Umat Katolik Indonesia Daraskan Doa

Patung para Paus di gedung utama Apostolic Nunciature Holy See atau Takhta Suci Vatikan di Jakarta [CNR ukirsari]
Patung para Paus di gedung utama Apostolic Nunciature Holy See atau Takhta Suci Vatikan di Jakarta [CNR ukirsari]

Kilas balik bisa disimak di film Soegija, yang diputar pada 2012, di mana Mgr. Albertus Soegijapranata, S.J, Uskup Agung Semarang, saat itu tengah menulis.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI