Cek Fakta: Fenomena Ikan Naik ke Daratan, Kepiting Raksasa Muncul di Pantai Kupang NTT

Andi Ahmad S Suara.Com
Senin, 02 September 2024 | 19:38 WIB
Cek Fakta: Fenomena Ikan Naik ke Daratan, Kepiting Raksasa Muncul di Pantai Kupang NTT
Cek Fakta: Fenomena Ikan Naik ke Daratan, Kepiting Raksasa Muncul di Pantai Kupang NTT [Ist]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Belakangan ini publik digemparkan dengan fenomena langka yakni munculnya ikan naik hingga ke daratan. Kali ini beredar di media sosial yang menyebutkan 2 kepiting raksasa muncul di Pantai Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kabar beredar menyebutkan 2 kepiting raksasa muncul di Pantai NTT itu diunggah oleh salah satu akun media sosial YouTube yang diunggah pada 23 Agustus 2024.

Berikut narasi dari unggahan akun YouTube tersebut:

"2 kepiting raksasa muncul di pantai tedis kupang NTT#kepitingraksasa #kepiting #viralkan"

Baca Juga: Cek Fakta: Link Formulir Pendaftaran Anggota Partai Perubahan Anies Baswedan

Namun apakah benar informasi tersebut?

Setelah dilakukan penelusuran oleh Tim Cek Fakta Suara.com, mengutip dari berbagai sumber, video berdurasi 15 detik memperlihatkan ada 2 kepiting raksasa yang muncul di permukaan air, salah satunya berada di pinggir pembatas.

Ketika ditelusuri video tersebut dengan mengunggah tangkapan layar dari video. Muncul hasil yang mengarah ke beberapa video dari Tiktok, Instagram, maupun YouTube.

Satu di antaranya video dari Tiktok memposting gambar proses pembuatan kepiting raksasa.

“#cangrejosenellitoral #alfredozarazaga #chipiona #arte #obradearte #escultura #farochipiona #esculturaenlaplaya #mar #cangrejoschipiona” tulis akun Tiktok @ cangrejos.en.el.l.

Baca Juga: Fenomena Unik, Banyak Ikan Muncul Untuk Menghangatkan Diri di Pantai Selatan Cianjur

Pengunggah menuliskan beberapa hashtag, satu di antaranya cangrejoschipiona yang artinya kepiting Chipiona.

Hasil lainnya ditemukan pada Channel Youtube Album Chipiona Gasbar Bueno. Video tersebut memperlihatkan proses seorang seniman bernama Chipionera Alfredo Zarazaga membuat karya patung kepiting raksasa itu.

Patung karyanya diletakkan di Corrales en el Agua di bawah Mecusuar Chipiona, Spanyol pada 2024. Karyanya dapat dilihat pada akun Instagram milik @.alfredozarazaga.

Kepiting raksasa tersebut merupakan patung ikon di Faro de Chipiona (Mercsuar Chipiona) dalam bahasa Spanyol disebut “Cangrejos Gigantes” yang dibuat dari bahan daur ulang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang pelestarian lingkungan laut.

Kesimpulan

Dapat disimpulkan video yang mengklaim kepiting raksasa di NTT adalah informasi keliru atau berita bohong (Hoaks).

Fenomena Ikan ke Daratan

Nelayan di Pantai Jayanti, Kecamatan Cidaun, Cianjur, Jawa Barat, menangkap banyak ikan yang mendekati pantai saat musim kemarau. ANTARA/Ahmad Fikri
Nelayan di Pantai Jayanti, Kecamatan Cidaun, Cianjur, Jawa Barat, menangkap banyak ikan yang mendekati pantai saat musim kemarau. ANTARA/Ahmad Fikri

Dinas Peternakan Kesehatan Hewan dan Perikanan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat menyebut fenomena kemunculan banyak ikan berbagai jenis di pantai pesisir selatan karena faktor kemarau panjang sehingga ikan mencari tempat yang hangat.

Kepala DPKHP Ciajur Aris Haryanto mengatakan sudah mendapat laporan terkait banyaknya ikan jenis tajan dan japuh yang ditangkap nelayan cukup di pinggir pantai karena fenomena tahunan saat terjadi kemarau panjang.

"Ikan ke pinggir pantai di sepanjang pantai selatan Cianjur dan pantai selatan Jawa Barat biasa terjadi saat musim kemarau berupa jenis ikan tajan dan japuh, di mana suhu di lautan menjadi dingin sehingga ikan mencari lokasi yang hangat seperti pinggir pantai," katanya.

Ia menyebut tidak ada kaitan banyaknya ikan yang muncul di sepanjang pesisir pantai dengan informasi gempa besar atau megathrust yang dikeluarkan BMKG. Namun pihaknya tetap mengimbau masyarakat khususnya nelayan untuk tetap waspada dan berhati-hati.

Bahkan pihaknya sudah mengeluarkan surat imbauan bagi nelayan di pantai selatan Cianjur agar jeli membaca tanda alam akan terjadinya bencana, sehingga dapat melakukan langkah antisipasi termasuk melakukan evakuasi cepat.

"Kami sudah mengeluarkan surat imbauan melalui kecamatan dan desa, agar masyarakat tidak panik namun tetap waspada karena bencana alam dapat terjadi setiap saat terlebih sebagian besar wilayah Cianjur masuk dalam zona merah bencana alam Jabar," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI