Suara.com - Gus Wafi tengah menjadi sorotan belakangan ini. Hal tersebut terjadi usai pria yang memiliki nama lengkap Wafi Abdul Rosyid itu ditunjuk untuk mendampingi Calon Bupati Tuban H. Riyadi menjadi Calon Wakil Bupati Tuban dalam Pilkada 2024. Profil dan pendidikan Gus Wafi pun menarik untuk disimak.
Seperti yang diketahui, Bakal calon Bupati Tuban H Riyadi bersama Wakilnya H Wafi Abdul Rosyid resmi mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Tuban, pada hari Kamis, 29 Agustus 2024. Ketika mendaftarkan diri di hari terakhir itu, pasangan yang mengusung slogan Tuban yang Baru ini diantar rombongan pawai obor dan kentongan oleh ribuan santri serta ratusan simpatisan.
Dalam konteks Pilkada, obor digunakan sebagai gambaran dari harapan masyarakat akan hadirnya pemimpin yang mampu memberikan arahan yang jelas dan membawa Tuban menuju masa depan yang cerah. Sementara, dalam konteks kepemimpinan, kentongan melambangkan pentingnya komunikasi yang efektif dan kebersamaan di antara pemimpin serta rakyatnya.
Hingga artikel ini dimuat, nama Gus Wafi menjadi trending dalam penelusuran Google. Banyak masyarakat yang mencaritahu sosok yang selama ini dikenal dengan kiai muda tersebut. Lantas bagaimana sosok Gus Wafi?
Baca Juga: Silsilah Gus Wafi, Bakal Calon Wakil Bupati Tuban Berlatar Belakang Santri
Profil dan Pendidikan Gus Wafi
Gus Wafi merupakan putra keempat dari pasangan KH. Maimoen Zubair (Mbah Moen) dan Nyai Hj. Masthi’ah. Gus Wafi merupakan seorang tokoh ulama dan pendidik asal Rembang, Jawa Tengah. Beliau belajar agama langsung dari ayahnya dan guru di Madrasah Ghozaliyyah Syafi'iyyah.
Setelah memiliki cukup bekal, beliau kemudian melanjutkan pendidikannya di Universitas Al Fattah Al Islamiy Damaskus, Syiria. Di sana ia belajar bidang keilmuan Islam dari beberapa tokoh terkemuka.
Lalu, pria yang lahir pada 15 Maret 1977 itu meneruskan studinya di Universitas Zamalik, Kota Tua Kairo, Mesir. Setelah cukup lama belajar di luar negeri, beliau kembali ke Indonesia dan mengajar di Sarang, khususnya di Ma'had Al Anwar. Beliau pun terlibat kegiatan untuk meningkatkan mutu pendidikan serta berkontribusi dalam berbagai kegiatan belajar mengajar di pesantren dengan fokus pada ilmu tarikh (sejarah).
Keterlibatan Gus Wafi, Anak Ulama Kiai Maimoen Zubair Dalam Bidang Politik
Baca Juga: Belasan ABK Kapal Terombang-ambing di Lautan Tuban, Penyelamatan Berlangsung Dramatis
Selama ini, sosok Gus Wafi juga dikenal lantaran dukungannya terhadap Anies Baswedan sebagai calon presiden Indonesia pada pemilihan presiden 2024 ini. Keterlibatannya terlihat kala ia memimpin puluhan kiai dalam doa dan musyawarah yang digelar pada 25 Februari 2023 untuk mendoakan kemenangan Anies dalam pesta demokrasi kala itu.
Menurutnya, mantan Gubernur Jakarta itu dianggap mencerminkan akhlaqul karimah (etika yang baik) dan diharapkan bisa menjadi pemimpin yang baik bagi Indonesia. Meski pada akhirnya Anies Baswedan harus kalah dalam Pilpres 2024.
Dipilih Jadi Calon Wakil Bupati Tuban
Dalam akun Instagramnya, Gus Wafi kerap kali membagikan momen ketika dirinya menimba ilmu di Turki selama 4 tahun. Tak hanya itu, ia juga rutin menyampaikan ceramah dan pengajian di berbagai majelis. Melalui kegiatan-kegiatannya itu memperlihatkan kedekatan Gus Wafi dengan masyarakat.
Meski demikian, Gus Wafi tidak mempunyai latar belakang politik. Akan tetapi karena alasan itulah diduga membuat ulama ini menjadi sosok yang dipilih untuk diusung sebagai calon pemimpin Tuban.
Gus Wafi sendiri menjelaskan bahwa keputusannya untuk maju di Pilkada Tuban tahun ini bukanlah keputusan yang ia ambil secara tiba-tiba. Setelah melalui beberapa pertimbangan, dia lantas memutuskan untuk meminta restu dari kedua orang tuanya, dan para guru.
Demi meminta restu dan doa, Gus Wafi bahkan berkunjung ke Sarang untuk bertemu KH Bahauddin Nur Salim (Gus Baha) di Narukan dan KH Abdullah Ubab Maimun atau Gus Ubab (putra almarhum KH Maimun Zubair).
Latar belakang Gus Wafi maju dalam pemilihan tersebut didorong oleh niatnya untuk membangun Tuban menjadi wilauaj yang lebih adil dan merata, tanpa melihat perbedaan suku, agama, hingga status sosial. Selain itu, Gus Wafi juga ingin menjadikan masa depan Tuban jadi lebih baik dan gemilang.
Dipilihnya Gus Wafi sebagai calon wakil bupati Tuban menunjukkan keseriusan Riyadi, calon bupati Tuban, dalam mencari pasangan yang mampu diterima oleh berbagai kalangan. Selain itu, keputusan ini juga menunjukkan komitmen Riyadi untuk membangun Tuban dengan menggunakan pendekatan yang inklusif dan didasari nilai-nilai keagamaan terhadap masyarakat.
Diketahui, pertahanan Bupati Tuban yaitu Aditya Halindra Faridzky yang berpasangan dengan Joko Sarwono diusung oleh beberapa koalisi besar. Kedua kandidat itu diusung oleh Partai Golkar, PKB, PDIP, Demokrat, PPP, Gerindra, PAN, serta PKS.
Sedangkan, pasnagan H. Riyadi dan Gus Wafi memperolej dukungan dari Partai Nasdem dan sejumlah partai lain yang tidak mempunyai kursi di DPRD Tuban. Partai-partai itu diantaranya NasDem, Perindo, Hanura, PBB, Gelora, dan Partai Buruh.
Penyelenggaraan Pilkada Tuban 2024 diperkirakan akan menjadi ajang pertarungan yang sengit. Mengingat H. Riyadi sebelumnya menjabat sebagai wakil bupati Tuban, mendampingi Aditya Halindra. Saat ini, pasangan mantan rekan kerja tersehut akan memperebutkan kursi bupati dan wakil bupati Tuban 2024.
Demikianlah profil dan pendidikan Gus Wafi, calon wakil bupati Tuban. Semoga artikel ini bermanfaat!
Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari