Suara.com - Dalam lawatan Papal Journey 2024 ke Indonesia pada 4-6 September, pemimpin tertinggi Takhta Suci Vatikan sekaligus Imam Katolik tertinggi dunia, Bapa Suci Sri Paus Fransiskus akan memimpin Misa Suci.
Berlangsung pada Kamis (5/9/2024), kegiatan ibadat para pemeluk Katolik ini dipusatkan di kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, mulai pukul 17.00 WIB.
Pada Sabtu (31/8/2024), Panitia Perjalanan Bapa Suci Fransiskus merilis pernyataan tata cara umat yang akan berpartisipasi dalam Misa Suci.
Pengumuman ini menegaskan peraturan sebagaimana dipaparkan dalam konferensi pers di Gedung Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) pada Rabu (28/8/2024).
Baca Juga: Alih-Alih Miliki Pesawat Privat, Kepala Negara Ini Pilih Menyewa: Sudah Lebih Dari Cukup
Disebutkan, “Terkhusus perayaan Misa Suci di GBK, umat yang dapat mengikuti misa adalah umat yang telah memiliki tiket gelang.”
Sementara umat yang tidak memiliki tiket gelang tidak diijinkan masuk ke area stadion GBK.
“Hal ini dilakukan untuk menjaga keamanan dan ketertiban acara yang akan berlangsung,” demikian lanjutan bunyi pernyataan tadi.
“Diharapkan umat dapat hadir dengan mempersiapkan kelengkapan persyaratan sehingga dapat mengikuti Misa Suci dengan nyaman dan aman,” jelas Panitia Perjalanan Bapa Suci Fransiskus.
Lantas bagaimana dengan umat yang tidak memiliki gelang tiket?
Baca Juga: Jadi Tuan Rumah Misa Agung 80 Ribu Umat Bersama Bapa Suci Paus Fransiskus, GBK Siapkan Stadion Ini
Mereka dapat turut mengikuti perayaan Misa Suci secara live streaming di kanal media sosial Komsos KWI dan sejumlah kanal media sosial televisi nasional.
Juga menyaksikannya melalui tayangan televisi yang akan di disiarkan di beberapa televisi nasional.
“Selain televisi, siaran Misa Suci juga akan dilakukan melalui jaringan Radio Republik Indonesia (RRI),” lanjut Panitia Perjalanan Bapa Suci Fransiskus.
Dari pantauan Suara.com, beberapa lingkungan Katolik menggelar acara Misa Daring bersama Sri Paus Fransiskus di gereja masing-masing.
Antara lain di Gereja Katolik Santa Bernadet Pinang, Tangerang, serta Santa Monika, Serpong, Tangerang Selatan.
Selain menyaksikan bersama misa secara live juga akan ada Komuni Kudus. Komuni Kudus dalam umat Katolik adalah roti dan anggur yang telah dikonsekrasi dan dibagikan dalam misa.
Sebagai catatan, perjalanan apostolik Sri Paus Fransiskus ke Indonesia, Papua Nugini, Timor Leste dan Singapura berlangsung 2-13 September 2024.
Kota-kota yang disinggahi adalah Jakarta, Port Moresby, Vanimo, Dili, dan Singapore City.
Indonesia sendiri akan menjadi negara pertama dalam rangkaian kunjungan Paus Fransiskus ke kawasan Asia Pasifik ini.
Dalam empat hari kunjungan (3-6/9/2024), Bapa Suci Paus Fransiskus akan disambut Presiden RI Joko Widodo dalam upacara selamat datang di Istana Merdeka.
Diteruskan pertemuan dengan kalangan pemerintahan, masyarakat sipil, dan korps diplomatik di aula Istana Negara.
Di sini, Presiden Joko Widodo dan Paus Fransiskus akan memberikan pidato masing-masing.
Dalam rencana agenda lainnya yang sudah dikonfirmasi adalah pertemuan dengan para uskup, imam, diakon, pelaku hidup bakti, seminaris dan katekis di Gereja Katedral Santa Maria Diangkat ke Surga.
Kemudian, pertemuan dengan kaum muda scholas di Grha Pemuda, pertemuan antaragama di Masjid Istiqlal dan pelaksanaan Misa Suci di GBK.
Bapa Suci Paus Fransiskus selanjutnya akan membawakan Homili dalam Misa Suci GBK Senayan. Acara keagamaan ini akan dihadiri 80 ribu umat lebih, berdasarkan keterangan Konferensi Waligereja Indonesia.
Homili adalah pewartaan Sabda Allah yang bertolak dari Kitab Suci dan memberi penjelasan mengenai isi bacaan Kitab Suci dalam Liturgi Sabda.