Tentara Israel Mundur dari Jalur Gaza, Tinggalkan 10 Jasad Warga Palestina

Andi Ahmad S Suara.Com
Sabtu, 31 Agustus 2024 | 04:15 WIB
Tentara Israel Mundur dari Jalur Gaza, Tinggalkan 10 Jasad Warga Palestina
Seorang warga berdiri di antara reruntuhan bangunan pascaserangan udara Israel di Kota Khan Younis, Jalur Gaza Selatan (25/6/2024). [Dok.Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tentara Israel dengan resmi menyatakan mundur dari Jalur Gaza, Palestina, setelah melakukan operasi militer pada Jumat (30/8/2024).

Namun, ditemukan 10 jasad warga palestina setelah tentara Israel itu menarik munudur dari wilayah-wilayah jalur Gaza selatan.

Sumber medis di Rumah Sakit Nasser mengatakan kepada Anadolu bahwa jasad warga Palestina tersebut dibawa dari Khan Younis bagian tengah dan timur setelah tentara Israel mundur dari wilayah tersebut.

Penarikan pasukan itu menandai berakhirnya serangan militer selama 22 hari di Khan Younis di Jalur Gaza selatan.

Baca Juga: Hukuman Mati Akan Berlaku di Amerika Serikat Jika Donald Trump Terpilih

Operasi tersebut meninggalkan kehancuran yang signifikan dengan bangunan tempat tinggal, jalan, dan infrastruktur yang rusak parah, menurut para saksi mata.

Israel terus melanjutkan serangan brutalnya di Jalur Gaza setelah serangan Hamas pada 7 Oktober lalu, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera.

Serangan gencar tersebut mengakibatkan lebih dari 40.600 warga Palestina tewas yang sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, serta lebih dari 93.800 orang terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.

Blokade yang sedang berlangsung di Gaza telah menyebabkan kekurangan pangan, air bersih dan obat-obatan, sehingga menyebabkan sebagian besar wilayah tersebut hancur.

Israel menghadapi tuduhan genosida di Mahkamah Internasional yang memerintahkan penghentian operasi militer di kota selatan Rafah, tempat lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan sebelum wilayah tersebut diserbu pada 6 Mei. [Antara].

Baca Juga: Ukraina Frustasi, Minta Senjata Baru Ditolak karena Takut Perang Meluas

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI