Suara.com - Bakal Calon Gubernur Jakarta, Ridwan Kamil mengamanatkan tiga pesan kepada para kader muda yang tergabung dalam Golkar Institute saat menjadi pembicara.
Mantan Gubernur Jawa Barat itu mengatakan bahwa bila ingin menjadi pemimpin harus dilandasi niat yang baik. Jangan sampai ingin menjadi pemimpin semata karena ingin mencari popularitas dan kekayaan.
Selama ini, ia mengaku, apapun profesi yang dijalaninya, baik arsitek maupun Gubernur Jawa Barat, selalu dilandasi dengan niat beribadah.
"Niat ibadah, jadi gubernur, jadi arsitek niatnya ibadah," katanya saat menjadi pemateri dalam acara yang digelar di DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Jumat (30/8/2024).
Baca Juga: Maju Pilkada Jakarta, Rano Karno Ngaku Sudah Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR
Tak hanya itu, ia juga mengingatkan bahwa ketika menjadi pemimpin jangan menjadi pribadi yang sombong. Sebab saat memimpin, seorang pemimpin juga punya batasan waktu sehingga tidak ada yang perlu disombongkan.
"Kekuasaan hanya sementara, jadi jangan sombong. Jadi pemimpin ada akhirnya. November, September ada yang berakhir nanti Oktober berakhir. Dulu paling gaya, tiba-tiba besok tidak lagi menjabat," katanya.
Selain itu, RK juga berpesan ketika mendapat kepercayaan menjadi pemimpin, jangan mengalokasi kekuasaan. Seharusnya saat dipercaya memimpin, wajib bekerja keras maksimal.
"Supaya kamu diingat waktu kamu berkuasa. Saya juga tahu kalau saya jadi Gubernur Jakarta, saya juga akan berakhir. Makanya saya semangat 5 tahun yang ada ini nanti bikin perubahan," ucapnya.
Kemudian, pesan RK, yakni menjadi manusia yang bermanfaat, karena sebaik-baiknya manusia merupakan manusia yang bermanfaat bagi orang lain.
Baca Juga: Doakan Anies Dapat yang Terbaik, Ridwan Kamil: Takdir Kita Berbeda
"Manusia yang terbaik adalah yang bermanfaat. Buat apa jadi gubernur, jadi presiden kalau gak ada manfaat," katanya.