Langkah Bobby Nasution di Pilgub Sumut Dinilai Tetap Mulus Meski Diduga Terlibat Korupsi Tambang

Jum'at, 30 Agustus 2024 | 16:40 WIB
Langkah Bobby Nasution di Pilgub Sumut Dinilai Tetap Mulus Meski Diduga Terlibat Korupsi Tambang
Bakal cagub Sumut Bobby Nasution di DPP Partai Gerindra, Jakarta Selatan, Jumat (23/8/2024). (Suara.com/Novian)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wali Kota Medan Bobby Nasution diperkirakan akan tetap melenggang mulus pada Pilkada Sumatera Utara 2024 sebagai bakal Calon Gubernur. Nama menantu Presiden Jokowi itu sempat disebut dalam sidang kasus korupsi tambang di Halmahera yang menyeret mantan Gubernur Maluku Utara, Abdul Ghani Kasuba.

Pengamat politik dari Universitas Soedirman, Indaru Setyo Nurprojo, menilai kalau kasus tersebut tak akan signifikan memengaruhi perolehan suara Bobby di Pilkada Sumut. Salah satu faktornya juga karena status Bobby sebagai menantu RI 1 yang bisa jadi dibantu dalam menyediakan alat untuk mengeruk suara masyarakat.

"Alat-alat untuk memenangkan. Jadi keterlibatan-keterlibatan alat, maaf ya, amparat, lembaga-lembaga tertentu untuk mendukung pemenangan, itu sudah disiapkan. Jadi hal-hal itu sudah diantisipasi untuk kemudian berproses dalam proses pemilihan nanti," kata Indaru saat dihubungi Suara.com, Jumat (30/8/2024).

Daripada kasus korupsi tambang yang menimpa Bobby, menurut Indaru, hal-hal lain seperti menyinggung etnis, ras, suku, serta pelecehan seksual yang sebenarnya lebih fatal dapat memengaruhi hasil Pilkada.

Baca Juga: Skandal Blok Medan, TPDI Desak KPK Bongkar Keterlibatan Bobby Nasution dan Kahiyang Ayu

"Tapi selama hanya di level permukaan, mereka sudah penyiapkan lama untuk jejaring-jejaring sampai ke level pengamanan suara, pengamanan massa, dan sebagainya," jelasnya.

Dilaporkan ke KPK

Diketahui bahwa sejumlah pihak telah membuat laporan ke KPK mengenai dugaan keterlibatan Bobby pada izin tambang di Maluku Utara. Namun, hingga saat ini memang tidak ada tindak lanjut mengenai penyelidikan dari dugaan tersebut.

Indaru menduga bahwa hal seperti itu juga termasuk 'alat negara' yang sengaja disiapkan agar posisi Bobby tetap aman di Pilkada 2024.

"Terkondisikan semua alat ya, semua alat negara, semua alat yang mendukung soal itu. Dengan isu KIM dan sebagainya. Bagaimanapun, karena nanti penentu (pimpinan) KPK partai-partai dari KIM juga. Pokoknya kondisi politik kita itu sudah pada kondisi-kondisi seperti itu. Jadi, boleh dibilang kalau sampai jaringan istana kalah, itu menarik. Kalau menang, ya sudah pasti menang," tuturnya.

Baca Juga: Barang-Barang Mewah di Balik Penampilan Sederhana Kahiyang Ayu, Suami Kini Bakal Dilaporkan ke KPK

Bobby Nasution diduga terlibat dalam kasus suap izin usaha pertambangan (IUP) di Maluku Utara. Bobby diduga terlibat dalam pemberian suap kepada mantan Gubernur Maluku Utara Abdul Ghani Kasuba dalam mengurus IUP di Halmahera.

Nama Bobby serta istrinya, Kahiyang Ayu, juga telah disebut dalam persidangan Abdul Ghani. Dalam sidang kasus suap tersebut, muncul istilah 'Blok Medan' yang selalu digunakan oleh Abdul Ghani saat mengurus IUP. Kode ‘Blok Medan’ merujuk terhadap pengurusan IUP untuk perusahaan yang diduga milik Bobby.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI