Suara.com - Komunitas pendukung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang biasa disebut Ahokers merasa kecewa dengan keputusan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di Pilkada Jakarta 2024. Ini setelah Megawati tak memilih Ahok, dan justru menjagokan kader PDIP yang lain Pramono Anung sebagai bakal calon gubernur Jakarta.
Koordinator Ahokers, Sholeh M Z, mengaku menerima ungkapan kekecewaan dari para Ahokers di Jakarta. Mereka merasa Ahok sebenarnya pilihan tepat untuk bisa memenangkan kontestasi politik daerah itu.
"Banyak teman-teman para Ahokers yang saya kontak, saya hubungi masih pada galau. Dalam sehari dua hari ini belum berani bersikap karena masih kecewa karena junjungannya bapak Ahok tidak direkom oleh bu Mega (maju Pilkada DKI)," ujar Sholeh kepada Suara.com, Jumat (30/8/2024).
Atas kondisi ini, Sholeh menyebut Ahokers belum bisa menentukan sikap terkait dukungan di Pilkada Jakarta 2024.
Baca Juga: Fasilitasi Tes Kesehatan Kontestan Pilkada Jakarta, RSUD Tarakan Siapkan 40 Tenaga Medis
"Orang mencintai tidak bisa dipaksakan sesaat untuk berpindah ke lain hati. Berilah kami para Ahokers ini waktu sehari dua hari untuk cooling down dulu," tuturnya.
Setelah adanya putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang memberi jalan bagi PDIP mengusung calon tanpa membentuk koalisi, para Ahokers disebutnya berharap Megawati bakal memilih Ahok. Namun, pada akhirnya keputusan yang diambil tak sesuai dengan harapan.
"Kita masih kecewa berat berharap sekali dengan keputusan mk tersebut PDIP bisa mencalonkan calonnya sendiri tanpa dukungan dari partai lain, harapan kita jelas kepada pak Ahok, eh ternyata bukan," jelasnya.
"Biarkan kami dalam kegalauan sehari dua hari ini setelah itu kita akan berkumpul dan kita akan menyarakan sikap," tambahnya memungkasi.
Baca Juga: Berapa Angka Golput di Pilkada Jakarta 2024?