Suara.com - Setelah menghancurkan jalanan utama, jaringan air dan selokan, serta merobohkan tiang listrik, meruntuhkan rumah-rumah, dan merusak kendaraan-kendaraan, di jalur Gaza, membuat Israel menarik pasukan militer mereka.
Militer Israel telah menarik pasukannya dari kota Tulkarm dan kamp pengungsian di kota, setelah melakukan operasi militer selama 48 jam.
Para saksi mengatakan kepada Anadolu bahwa militer Israel telah keluar dari kota dan meninggalkan empat orang tewas.
Sementara itu Bulan Sabit Merah mulai memasuki kamp pengungsi Nur Shams dengan dikawal warga setempat.
Baca Juga: Eropa Tolak Nicolas Maduro Sebagai Presiden Terpilih Venezuela
Kamp tersebut mengalami penggerebekan besar-besaran, pembongkaran rumah, penangkapan, dan interogasi lapangan selama dua hari terakhir.
Tentara Israel melancarkan operasi militer terbesar sejak 2002 di kota Tulkarm dan Jenin, serta kamp pengungsi Al Fara dekat Tubas pada Rabu dini hari, menewaskan 16 warga Palestina, menurut data Palestina.
Tentara Israel akhirnya menarik pasukan dari kamp Al Fara pada Kamis dini hari setelah operasi selama 30 jam.
Ketegangan meningkat di seluruh Tepi Barat yang diduduki di tengah serangan brutal Israel di Jalur Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 40.600 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, sejak 7 Oktober tahun lalu.
Setidaknya 670 warga Palestina telah tewas sejak 7 Oktober dan hampir 5.400 lainnya terluka dan lebih dari 10.300 ditangkap di wilayah yang diduduki, menurut data Palestina.
Baca Juga: Gegara Tantang Hakim, Bisnis Elon Musk di Brasil Terancam Lumpuh
Mahkamah Internasional mengeluarkan putusan penting pada 19 Juli yang menyatakan pendudukan Israel selama puluhan tahun atas tanah Palestina melanggar hukum dan menuntut evakuasi semua permukiman di Tepi Barat dan Yerusalem Timur. [Antara].