Suara.com - Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin janjikan akan sediakan uang demi membeli empat alat robot lagi untuk menunjang tindakan operasi telerobotic. Pernyataan itu disampaikan Budi ketika menyaksikan langsung operasi telerobotic pertama kepada pasien manusia yang dilakukan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.
Operasi telerobotic itu dilakukan terhadap pasien RSCM yang mengidap kista dilakukan oleh dokter spesialis urologi Ponco Birowo yang mengoperasikan tools telerobotic secara jarah jauh dari Rumah Sakit Ngoerah, Bali.
Budi juga mengungkap kalau dirinya telah meminta untuk pemilik merek alat telerobotic tersebut diundang ke Indonesia sekaligus lakukan negosiasi.
"Aku udah janji mau kasih 4, satu di RSCM, satu di Hasan Sadikin (Bandung), satu lagi di Ngoerah (Bali). Kenapa tiga ini? Karena 3 itu yang datang pertama kali punya ide. Boleh lah kita hargai, kita kasih," kata Budi usai menyaksikan langsung telerobotic surgery di RSCM Kencana, Jakarta, Jumat (30/8/2024).
Baca Juga: Rekor Sejarah! Operasi Telerobotic Digelar Perdana di RSCM, Pasien dan Dokter Berjarak Jakarta-Bali
Dalam prosesnya, Budi bertemu dengan pimpinan RSUD Margono Soekarjo yang juga mengajukan alat telerobotic yang sama. Menurut Budi, RSUD Margono layak mendapatkannya juga karena selama pelaksanaan operasional mereka tak pernah meminta uang ke Kemenkes, namun bisa selalu menyediakan alat-alat baru.
Dia berharap, proses negosiasi alat telerobotic tersebut bisa dilakukan sebelum masa kepemimpinannya sebagai Menkes berakhir pada Oktober mendatang.
"Negonya musti cepat, sebelum Menkesnya ganti. Nanti Menkesnya ganti gak ada yang approve. Jadi kalau pengen dapat, harus cepat negonya. Nanti uang aku cariin," ujar Budi.
Sayangnya, Budi enggan menyebut harga telerobotic yang akan dibeli tersebut. Dia mengungkapkan bahwa ada satu alat telerobotic merek DaVinci yang telah banyak digunakan rumah sakit di Eropa dan Amerika. Hanya saja harga alat tersebut memang sangat mahal.
"Saya tahu ada satu merek DaVinci susah sekali kita dapat aksesnya entah kenapa, mungkin dimonopoli hanya bisa di negara tetangga dan sangat mahal, tapi worth it," ujarnya.
Baca Juga: Eks Menkes Era SBY Dukung Dharma Pongrekun di Jakarta, Siti Fadilah: Dia Tahu Persis Isu Pandemi
Ke depan, Budi berharap teknologi robot tersebut bisa digunakan oleh lebih banyak rumah sakit di Indonesia. Minimal, kata Budi, setiap RS di bawah naungan Kemenkes bisa memiliki alat tersebut.
Diketahui bahwa telerobotic yang telah ada di RSCM saat ini merupakan buatan China. Selanjutnya, pemerintah juga melirik produk telerobotic buatan Jepang serta Korea Selatan.