Eropa Tolak Nicolas Maduro Sebagai Presiden Terpilih Venezuela

Andi Ahmad S Suara.Com
Jum'at, 30 Agustus 2024 | 12:52 WIB
Eropa Tolak Nicolas Maduro Sebagai Presiden Terpilih Venezuela
Presiden Nicolas Maduro memerintahkan duta besar Uni Eropa untuk meninggalkan Venezuela.[Anadolu Agency]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hasil pemilihan Presiden Venezuela yang menetapkan Nicolas Maduro sebagai pemenang mendapatkan penolakan, seperti dari Uni Eropa (EU).

Penolakan Nicolas Maduro sebagai Presiden Venezuela terpilih dsampaikan langsung Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell.

"Kami tidak bisa menerima legitimasi Maduro sebagai presiden terpilih. Dia akan tetap menjadi presiden de facto, tetapi kami menolak legitimasi demokratis berdasarkan hasil yang tidak dapat diverifikasi," kata Borrell.

Pemilihan presiden di Venezuela diadakan pada 28 Juli 2024.

Baca Juga: Gegara Tantang Hakim, Bisnis Elon Musk di Brasil Terancam Lumpuh

Keesokan harinya, Dewan Pemilihan Nasional Venezuela menyatakan Nicolas Maduro sebagai presiden terpilih untuk periode 2025-2031.

Pada 29 Juli, protes dimulai di Venezuela, di mana para pengunjuk rasa bentrok dengan polisi.

Lebih dari 2.000 orang ditahan. Kerusuhan di Venezuela berlangsung selama satu hari setelah penyelenggaraan pemilihan presiden. Setelah itu pemerintah berhasil mengendalikan situasi di jalanan.

Anggota parlemen Amerika Serikat (AS) dan Eropa yang bertanggung jawab atas urusan luar negeri mengeluarkan pernyataan bersama yang mengeklaim bahwa pemimpin oposisi Edmundo Gonzalez memenangi pemilihan presiden Venezuela.

Para anggota parlemen AS dan Eropa itu juga berjanji untuk meminta pertanggungjawaban Maduro jika dia menolak untuk menyerahkan kekuasaan.

Baca Juga: Dukungan Muslim di Amerika Serikat Meningkat Untuk Kamala Harris

Moskow menyatakan bahwa oposisi Venezuela harus mengakui kekalahan dalam pemilihan.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov memperingatkan negara-negara ketiga untuk tidak mendukung upaya destabilisasi situasi di dalam Venezuela. [Antara].

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI