Suara.com - Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata akan berlaga dalam Pilkada 2024 sebagai Calon Gubernur Jawa Barat, berpasangan dengan artis Ronal Surapraja. Kabar pencalonan keduanya cukup mengangetgan, karena sebelumnya sempat beredar kabar Anies Baswedan yang akan dicalonkan oleh PDI-P sebagai Gubernur Jawa Barat. Hal ini membuat biodata dan profil Jeje Wiradinata banyak dicari netizen.
Pasangan Jeje dan Ronal hadir secara daring saat mendaftarkan sebagai bacagub-bacawagub di Kantor KPU Jabar pada Kamis (29/8) malam. Jeje dalam sambutannya secara virtual mengaku kaget atas pendaftaran sebagai kontestan dalam Pilgub Jabar 2024.
"Saya dan Ronal akan maju di Pilgub Jabar. Kaget ketika mendengar hal ini dan saya memahami betul sebagai Bupati di kampung di survei tidak ada, tapi hari ini bukan perihal itu. PDI Perjuangan adalah partai yang konsen terhadap demokrasi, tentu ini jadi yang paling pokok," ujarnya secara virtual.
Sementara itu, Ronal mengaku terkejut dengan penunjukan dirinya mendampingi Jeje Wiradinata pada Pilgub Jabar 2024.
"Seperti Pak Jeje, saya juga kaget. Akan tetapi, sekali lagi kagetnya sebentar, ini sebuah tugas diberikan partai kepada saya insyaallah saya siap maju sebagai wakil PDI Perjuangan," katanya.
Biodata dan Profil Jeje Wiradinata
Jeje Wiradinata, seorang politikus senior dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), telah mengukir namanya sebagai Bupati Kabupaten Pangandaran selama dua periode. Lahir pada 14 Februari 1965 di Pangandaran, Jeje bukan hanya dikenal sebagai pemimpin daerah yang berprestasi, tetapi juga sebagai sosok yang berkomitmen dalam membangun dan memajukan tanah kelahirannya.
Jeje menghabiskan masa kecil dan pendidikannya di Pangandaran. Ia menuntut ilmu di SD Negeri 8 Pangandaran, lalu melanjutkan ke SMP Negeri 1 Pangandaran, dan SMA Negeri 1 Ciamis. Setelah menyelesaikan pendidikan menengah atas, Jeje merantau ke Jakarta dan berhasil menamatkan pendidikan di Politeknik Ahli Usaha Perikanan (AUP) pada tahun 1988.
Sebelum terjun ke dunia politik, Jeje meniti karier di berbagai perusahaan. Ia pernah bekerja sebagai staf ahli di Samudra Farmindo Luas (1987-1991) dan kemudian menjadi manager produksi di PT. Wicakarya (1991-1993). Pengalaman ini memperkuat keterampilan manajerialnya sebelum akhirnya memasuki dunia politik.
Karier Politik