Suara.com - Sri Paus Fransiskus, pemimpin tertinggi Takhta Suci Vatikan yang berkedudukan di Roma, Italia, berkenan mengadakan kunjungan kenegaraan dan misi religius ke Indonesia. Yaitu pada 3-6 September 2024.
Di tengah maraknya pemberitaan seputar penggunaan private jet atau pesawat privat, ada cerminan yang bisa dipetik dari kunjungan Bapa Suci. Yang memiliki nama lengkap sebelum ditahbiskan adalah Jorge Mario Bergoglio. Kelahiran Flores, Buenos Aires, Argentina, 17 Desember 1936.
Dalam konferensi pers yang digelar oleh Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) di Jakarta, dengan narasumber Ketua Konferensi Waligereja Indonesia, Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, O.S.C. Uskup Agung Jakarta, Ignatius Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo, dan Ketua Panitia Pelaksana Panitia Kunjungan Bapa Suci Fransiskus, Ignasius Jonan, terungkap salah satu kesederhanaan Sri Paus Fransiskus.
Demikian disebutkan oleh Ignasius Jonan, Ketua Panitia Pelaksana Panitia Kunjungan Bapa Suci Fransiskus, tentang penggunaan pesawat dari maskapai penerbangan nasional Indonesia.
Baca Juga: Jadi Tuan Rumah Misa Agung 80 Ribu Umat Bersama Bapa Suci Paus Fransiskus, GBK Siapkan Stadion Ini
“Sri Paus berkenan menggunakan pesawat terbang Garuda Indonesia sektor Jakarta ke Port Moresby,” jelas Ignasius Jonan.
“Jumlah rombongan utama Sri Paus sekitar 50 orang, saat ini 47, dengan angka bergerak terus, dan 88 jurnalis dari seluruh dunia yang ikut terbang,” lanjutnya.
Makin sederhana lagi, bila disimak dari laman Air Charter Service, yang menyebutkan bahwa Bapa Suci Vatikan Sri Paus terkenal dengan sifat gemar berhemat.
“Sehingga tidak mengherankan jika Paus Fransiskus tidak memiliki jet pribadi,” demikian ditulis media penyewaan pesawat itu.
Sebaliknya, Vatikan memilih menyewa private jet berupa satu unit Airbus A330-200 dari Alitalia.
Inilah kendaraan udara Sri Paus untuk perjalanan antarbenua yang beliau lakukan.
Pesawat sewa ini diberi nama “Raffaello Sanzio”. Diambil dari nama pelukis Renaissance yang semasa hidupnya menjadi pelukis para Pemimpin Suci Vatikan atau para Paus.
Penanda pesawat ini sederhana saja, disematkan logo perisai Kepausan di bagian bodi.
Ada pun spesifikasi Raffaello Sanzio sebagai unit Airbus A330 adalah pesawat berbadan lebar lorong ganda yang dianggap sebagai salah satu pesawat paling andal di angkasa.
Kabinnya cukup besar, mampu mengangkut 247 penumpang.
Berbeda dengan kebanyakan pesawat dari armada pesawat kepresidenan, Airbus A330-200 tidak dilengkapi kantor, ruang konferensi, atau kamar tidur pribadi.
Raffaello Sanzio adalah pesawat yang sama dengan yang digunakan Alitalia untuk penerbangan komersial.
Terdiri dari 20 kursi kelas bisnis dan 263 kursi kelas ekonomi.
Papa Francisco, demikian sapaan bagi Sri Paus dalam Bahasa Italia, biasanya duduk di baris pertama kelas bisnis, dengan seluruh baris untuk beliau sendiri.
Satu-satunya kesempatan Sri Paus memberikan wawancara kepada wartawan adalah saat sedang dalam penerbangan.
Sehingga, kabin kelas ekonomi biasanya diisi para jurnalis dari surat kabar, majalah, dan jaringan televisi internasional.
Alitalia sendiri, menawarkan potongan harga sewa kepada Sri Paus dan para jurnalis membayar ongkosnya sendiri.
Sesuai dengan julukan beliau, yaitu “Pausnya Rakyat”, Sri Paus Fransiskus biasanya menghabiskan waktu di pesawat untuk berbincang, memberikan berkah, sampai bercanda di kabin.