Suara.com - Duet calon gubernur dan wakil gubernur untuk Pilgub Jakarta, Ridwan Kamil-Suswono, memilih julukan RIDO sebagai identitas dalam kontestasi Pilkada 2024. Ridwan Kamil menilai RIDO bukan hal yang asing.
Sebelas tahun lalu, ketika memutuskan terjun ke dunia politik, RIDO menjadi identitas kampanye Ridwan Kamil-Oded Muhammad Danial. Diusung oleh PKS dan Gerindra, RIDO berhasil memenangkan Pilwalkot Bandung dengan persentase suara mencapai 45,24 persen.
Dalam Pilkada Jakarta, RK kembali memilih RIDO sebagai identitas kampanye.
”Nama pasangan kami adalah RIDO, singkatan dari Ridwan-Suswono,” kata RK usai mendaftar di Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Jakarta pada Rabu (28/8) kemarin.
Baca Juga: Dharma Pongrekun Sebut Kun Wardana Dikenal sebagai Bayi Ajaib, Kuliah di Usia 12 Tahun
Serupa dengan Pilwalkot Bandung pada 2013 silam, dalam pilkada Jakarta, PKS dan Gerindra bersama belasan partai parlemen dan partai non parlemen turut mengusung pasangan RIDO.
Maka tidak heran bila RK dan Suswono mantap memilih RIDO sebagai identitas yang akan mereka gunakan selama bertarung dalam Pilkada Jakarta.
”Sudah disepakati RIDO itu nama formal, nanti mungkin alat peraga dan sosialisasi akan menggunakan itu,” ungkapnya.
Tidak hanya bernuansa nostalgia, RIDO mengandung arti mendalam bagi pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Jakarta tersebut.
Menurut RK, RIDO tidak sebatas singkatan Ridwan-Suswono, RIDO melambangkan doa, harapan, dan ketulusan hati untuk mengharap rida Allah SWT dan Tuhan Yang Maha Esa.
Baca Juga: Massa Pendukung Dharma-Kun Hanya Segelintir, Tak Seperti Pramono-Rano dan RK-Suswono
”Filosofinya tentu kami berharap rida, Allah SWT memberikan rida-Nya dalam niat baik kami, dalam berkontestasi dengan cara yang baik,” tuturnya.
Di hadapan para pendukungnya, RK berulang menyampaikan bahwa pasangan RIDO akan berkompetisi secara sehat.
RK ingin Pilkada Jakarta menjadi pesta demokrasi yang membawa kebahagiaan, menyenangkan, dan menjadi ajang bagi rakyat Jakarta untuk bersukacita.
"Kami menjamin kepada KPU bahwa paslon kami akan memberikan suasana gembira, riang gembira, penuh gagasan-gagasan yang solutif. Sehingga pilkada ini ramai, sukses, penuh riang gembira,” katanya.
Adu gagasan dan berlomba-lomba dalam menghadirkan solusi persoalan kota, kata dia, sudah pernah ditunjukkan saat bertarung dalam pilwalkot Bandung.
Kala itu, RK sebagai figur yang baru pertama kali masuk politik tidak hanya mengandalkan kampanye dari pintu ke pintu. Sebagai politisi muda, RK gencar berkampanye di media sosial. Ruang digital yang saat itu dipakai oleh RK adalah Twitter atau yang kini berganti nama menjadi X.
Dalam berbagai kesempatan, RK mengakui bahwa keputusan masuk dunia politik dan memulai perjalanan sebagai politisi dilandasi oleh ”kegelisahan dan kemarahan” terhadap kondisi, situasi, dan kebijakan-kebijakan pemerintah, utamanya di kota Bandung.
”Sering saya katakan dimana-mana, dulu saya adalah netizen yang marah, bahkan julid,” cuit RK melalui akun X resminya pada Senin, 26 Agustus 2024.
Dari ”kegelisahan dan kemarahan” tersebut, RK bertekad menghadirkan solusi untuk mengubah wajah Kota Bandung. Dalam orasi berjudul 1000 Kata untuk Relawan Bandung, RK menuangkan ”kegelisahan dan kemarahan”-nya. Meski saat itu pengguna internet belum seramai hari ini, RK berinisiatif menggunakan platform digital untuk menyampaikan orasi tersebut. Termasuk lewat YouTube. Kampanye kreatif RK pada akhirnya menjadi benchmark.
Tidak berhenti di situ, pasangan RIDO yang memenangkan Pilwalkot Bandung juga kerap mendapat penghargaan. Terobosan yang dilakukan oleh RK bersama Almarhum Oded, tidak hanya mengubah wajah Bandung secara drastis, melainkan turut menjadi inspirasi kepala daerah di seluruh Indonesia. Tidak kurang dari 299 penghargaan diraih oleh Pemkot Bandung selama RIDO memimpin Kota Kembang. Penghargaan itu terdiri atas penghargaan level nasional dan internasional.
Ditangan pasangan RIDO, Pemkot Bandung menjadi Kota Terbaik Dalam Kepatuhan dan Kualitas Tata Kelola Terbuka (2017), Kota Cerdas (2017), Kota Peduli Hak Asasi Manusia (2017). Sebagai wali kota dengan latar belakang arsitek, RK sukses menata Kota Bandung dan menghadirkan banyak ruang terbuka hijau.
Kini, bersama Suswono, RK bertekad memenangkan Jakarta, membawa Jakarta melompat jauh dengan ide, gagasan, dan inovasi yang siap dieksekusi.