Sejak menginjak usia sembilan tahun, Rano Karno mulai terlibat dalam dunia film. Debutnya diawali dengan membintangi film berjudul "Lewat Tengah Malam, " dimana ia berperan sebagai tokoh anak.
Seiring berjalannya waktu, kariernya di dunia perfilman semakin menanjak melalui perannya dalam film "Malin Kundang". Namun yang benar-benar melambungkan namanya yaitu saat ia memerankan tokoh Si Doel dalam film "Si Doel Anak Betawi" di tahun 1972.
Film yang membuatnya dikenal sebagai Si Doel itu menjadi tonggak awal kesuksesan karier Rano Karno di dunia hiburan. Peran utamanya itu mendapat perhatian luas hingga membawanya meraih beberapa penghargaan bergengsi. Misalnya seperti Aktor Harapan I dari PWI Jaya pada tahun 1974 hingga The Best Child Actor di Festival Film Asia 1974 di Taipei, Taiwan.
Kesuksesan Rano tak berhenti di situ, karena kariernya semakin gemilang dengan membintangi berbagai film populer seperti "Wajah Tiga Perempuan" (1976), "Suci Sang Primadona" (1977), hingga "Gita Cinta dari SMA" (1979).
Karier Musik Rano Karno
Selain menjadi aktor kenamaan, Rano Karno lantas menjajal dunia musik. Di tahun 1982, pemeran Si Doel ini merilis album berjudul "Yang Sangat Kusayang". Album ini terbilang cukup sukses di pasaran.
Kesuksesannya di industri musik kemudian berlanjut dengan merilis album "Puspita" pada tahun 1984 yang terinspirasi musik ABBA. Tak hanya pandai berakting dan bernyanyi, di tahun 1990, Rano Karno juga membuat sinetron legendaris "Si Doel Anak Sekolahan" yang berjalan selama enam musim hingga dinobatkan sebagai salah satu sinetron paling bersejarah di Indonesia.
Karier Politik Rano Karno
Setelah sukses menjadi aktor dan penyanyi, Rano Karno memilih terjun ke dunia politik pada akhir 90-an. Tepatnya di tahun 1999, ia mulai bergabung dengan PDIP dan berkiprah di panggung politik.
Baca Juga: Siap Jadi Calon Wakil Gubernur Jawa Barat, Pendidikan Ilham Habibie Jadi Sorotan
Karier politik Rano Karno dimulai sebagai Wakil Bupati Tangerang periode tahun 2008-2013, sebelum akhirnya ia menjabat sebagai Wakil Gubernur Banten mendampingi Ratu Atut Chosiyah. Di tahun 2014, Rano Karno ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas Gubernur Banten usai Ratu Atut Chosiyah dinonaktifkan, kemudian menjabat sebagai Gubernur Banten sampai tahun 2017.