Suara.com - Potensi gempa megathrust di Indonesia semakin sering dibicarakan. Meski Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan megathrust tidak selalu memicu gempa berkekuatan dahsyat, masyarakat tetap ingin tahu lokasi zona mengathrust dan daerah berisiko kena gempa.
Informasi seputar zona megathrust terus digulirkan oleh BMKG agar masyarakat semakin sadar mengenai fenomena alam dan bersiap dengan situasi paling berisiko. Perlu diketahui terlebih dahulu bahwa Megathrust sebenarnya bukanlah jenis gempa melainkan istilah untuk menyebut sumber gempa subduksi lempeng ketika terdapat bidang kontak antara dua lempeng tektonik di kedalaman dangkal kurang dari 50 km.
Megathrust dapat dianggap sebagai patahan dengan dorongan naik yang besar. Dikarenakan ada potensi akumulasi energi medan gerakan, tegangan tersebut dapat memicu gempa kuat hingga menimbulkan rekahan panjang.
Defisini tersebut telah memicu rasa panik masyarakat Indonesia sejak BMKG menyebutkannya pertama kali. Hingg kini, masyarakat mencari informasi daerah berisiko, pesan BMKG dan juga mempelajari langkah mitigasi jika terjadi gempa.
Dikutip dari berbagai sumber, Kamis (29/8/2024), BMKG menyebutkan setidaknya ada 16 titik zona mengathrust. Hal itu karena Indonesia memiliki zona subduksi aktif seperti zona subduksi Sunda, Lempeng Laut Maluku, Sulawesi, Lempeng Laut Filipina, dan wilayah Papua. Oleh karenanya, berikut 16 daerah berisiko kena Megathrust.
- Segmen Aceh-Andaman
- Segmen Nias-Simeulue
- Segmen Kepulauan Batu
- Segmen Mentawai-Siberut
- Segmen Mentawai-Pagai
- Segmen Enggano
- Segmen Selat Sunda Banten
- Segmen Selatan Jawa Barat
- Segmen Selatan Jawa Tengah-Jawa Timur
- Segmen Selatan Bali
- Segmen Selatan NTB
- Segmen Selatan NTT
- Segmen Laut Banda Selatan
- Segmen Laut Banda Utara
- Segmen Utara Sulawesi
- Segmen Subduksi Lempeng Laut Filipina
Pesan BMKG Soal Gempa Megathrust
Mengenai isu gempa megathrust yang dapat membelah pulau Jawa ini, BMKG berpesan bahwa informasi mengenai gempa megathrust yang dipublikasikan BMKG bukanlah prediksi bahwa akan segera terjadi gempa besar di Indonesia. Kalimat menunggu waktu diinterpretasikan secara keliru oleh sebagian masyarakat.
BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan beraktifitas normal seperti biasa. Informasi mengenai gempa megathrusr dibagikan BMKG kepada masyarakat adalah bersifat edukasi untuk meningkatkan kesadaran pada mitigasi gempa. Sebab sampai sejauh ini belum ada teknologi yang dapat memprediksi secara akurat kapan gempa akan terjadi.
Baca Juga: BMKG Ungkap Penyebab Gempa Yogyakarta: Begini Kata Pakar
Diharapkan apabila masyarakat sudah mendapatkan informasi, mereka siap dan dapat mempersiapkan diri dengan mitigasi yang tepat. Dengan demikian BMKG berharap korban jiwa akibat gempa dapat ditekan.