Suara.com - Aksi Marshel Widianto terjun ke panggung politik mendapat cibiran sebagian orang. Bahkan ada yang menganggap Marshel cuma boneka gimik politik.
Bahkan kini komika tersebut gagal maju di Pilwalkot Tangerang Selatan.
Dia memilih mundur mengikuti pasangannya, Riza Patria, sebagai calon walikota Tangsel yang lebih dulu ambil langkah tersebut.
Lalu apa maksudnya gimik politik seperti yang dialamatkan kepadanya?
Baca Juga: Alasan Marshel Widianto Mundur dari Pilkada Tangsel, Ternyata Bukan Karena Desakan Warga
Istilah gimmick bukanlah kata yang digunakan dalam pembicaraan sehari-hari.
Meski demikian, kata ini cukup populer di tengah masyarakat, terutama anak-anak muda. Apalagi saat ini semakin banyak bahasa gaul yang diucapkan oleh anak muda dan dengan cepatnya menjadi viral melalui media sosial.
Istilah ini umumnya lebih sering digunakan di dunia entertainment, di mana ditujukan pada public figure yang ingin menarik perhatian masyarakat.
Sehingga istilah ini pun kerap diasumsikan sebagai hal yang negatif. Gimmick dianggap settingan, trik, dan sebuah rekayasa untuk menampilkan citra tertentu yang diharapkan oleh banyak orang.
Sedangkan gimmick politik, layaknya peran dalam sebuah drama, gimmick politik adalah salah satu cara untuk membangun sebuah peran itu.
Baca Juga: Unggahan Pertama Marshel Widianto Usai Batal Nyalon Jadi Wakil Wali Kota Tangsel
Semakin gimmick dibuat lebih kuat, sejak itu pula persepsi citra yang ingin dibangun oleh seorang pemimpin akan terbentuk. Tidak heran, ada orang yang rela mengubah suaranya karena gimmick-gimmick yang ditampilkan.
Itulah pengertian gimik politik yang dialamatkan kepada sejumlah politisi, termasuk Marshel Widianto.