Gengsi Politik Jadi Alasan Kuat PDIP Pilih Kader Sendiri Ketimbang Anies di Pilkada Jakarta

Rabu, 28 Agustus 2024 | 19:21 WIB
Gengsi Politik Jadi Alasan Kuat PDIP Pilih Kader Sendiri Ketimbang Anies di Pilkada Jakarta
Anies Baswedan menyapa wartawan saat mengunjungi kantor DPD PDIP, Cakung, Jakarta Timur, Sabtu (24/8/2024). (ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PDI Perjuangan akhirnya menunjuk dua kader internalnya sebagai cagub-cawagub Pilkada Jakarta 2024, daripada mengusung Anies Baswedan. Keputusan tersebut nampak menunjukan kalau PDIP tengah mempertahankan gengsinya sebagai partai politik.

Akademisi Universitas Tanjungpura Pontianak (Untan), Haunan Fachry Rohilie, menyebutkan kalau PDIP khawatir dinilai jadi partai yang pragmatis.

"Ada gengsi bagi parpol untuk dapat mengusung kadernya sendiri dalam Pilkada. Saya yakin bahwa ini masalah nama besar parpol, kalau Anies Baswedan diusung PDIP di Jakarta, bisa muncul persepsi bahwa PDIP sama pragmatisnya dengan KIM Plus," kata Haunan saat dihubungi waratwan Suara.com, Rabu (28/8/2024).

Meski ada banyak partai politik yang memilih pragmatis saat menentukan calon kepala daerah, lanjut Haunan. Hal tersebut ditunjukan dengan parpol rela tidak mengusung kadernya sendiri, melainkan tokoh lain seperti pengusaha atau birokrat.

Baca Juga: Anies Gagal Maju Nyagub di Pilkada Jakarta, Pengamat Sebut Gegara Tengil dan Kepedean

Tindakan tersebut bisa dilakukan oleh parpol karena Pilkada daerah itu dinilai kurang strategis untuk mencapai politik nasional. Akan tetapi, geliat politik di Pilkada Jakarta memang berbeda.

"Ini konteknya jakarta dan masih menjadi pusat perhatian nasional," ujar Haunan.

PDIP juga terlihat tengah berupaya lakukan re-positioning sebagai partai oposisi. Menurut Haunan, mengusung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta akan mempersulit PDIP mencapai hal tersebut.

"Dengan karakter Anies dan dia bukan kader PDIP, potensi dia tidak sejalan sangat besar. Beda dengan DPR/DPRD, dipecat maka ada PAW (penggantian antar waktu), gubernur kan kalo dipecat bisa pindah partai," jelasnya.

Diketahui, PDIP tadi pagi telah mengantarkan kadernya, yakni pasangan Pramono Anung-Rano Karno mendaftar sebagai bakal calon gubernur dan calon wakil gubernur Jakarta 2024 di KPUD Jakarta.

Baca Juga: Anies Gagal Jadi Cagub, Akankah Politik Identitas Terulang Lagi Di Pilkada Jakarta?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI