Suara.com - Ketegangan di Jalur Gaza semakin memanas ketika pasukan Israel melanjutkan serangan mereka ke wilayah Khan Younis di bagian selatan Gaza, menewaskan sedikitnya 34 warga Palestina pada Rabu (28/8/2024).
Menurut keterangan petugas medis, serangan ini terjadi saat pasukan Israel menggempur berbagai lokasi di seluruh wilayah tersebut, yang menyebabkan kekacauan dan kepanikan di kalangan warga sipil.
Penduduk Khan Younis melaporkan bahwa tank-tank Israel secara tiba-tiba bergerak maju ke pusat kota, memaksa ribuan keluarga untuk mengungsi dengan cepat ke daerah yang lebih aman. Beberapa keluarga terjebak di rumah mereka tanpa jalan keluar, sementara yang lain berusaha melarikan diri di tengah hujan tembakan.
Di kota Deir al-Balah, yang menjadi tempat berlindung bagi sekitar satu juta orang, serangan udara Israel menghantam sebuah sekolah yang menampung keluarga-keluarga pengungsi, menewaskan delapan orang, menurut laporan medis.
Baca Juga: 10 Warga Palestina Tewas akibat Serangan Terbaru Israel Hari Ini
Sementara itu, di Nuseirat, seorang jurnalis Palestina, Mohammed Abed-Rabbo, bersama saudara perempuannya tewas dalam serangan yang menghantam rumah mereka. Kematian Abed-Rabbo menambah jumlah jurnalis Palestina yang terbunuh sejak dimulainya konflik pada 7 Oktober lalu menjadi 172 orang, menurut Kantor Media Pemerintah yang dikelola Hamas.
Selama beberapa hari terakhir, Israel telah mengeluarkan beberapa perintah evakuasi di seluruh Gaza, yang terbesar sejak awal perang hampir 11 bulan lalu. Langkah ini memicu kecaman dari warga Palestina, Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan para pejabat kemanusiaan, mengingat semakin berkurangnya zona-zona aman dan ketidakadaan tempat perlindungan yang memadai bagi warga sipil.
Di sisi lain, sayap bersenjata Hamas dan Jihad Islam menyatakan bahwa para pejuang mereka terlibat dalam bentrokan sengit dengan pasukan Israel di berbagai daerah, menggunakan roket anti-tank dan mortir untuk menyerang balik.
Menurut otoritas kesehatan di Gaza, sejak dimulainya serangan militer Israel pada 7 Oktober, setidaknya 40.534 warga Palestina telah tewas dan 93.778 lainnya terluka. Krisis ini semakin diperburuk dengan kondisi kehidupan di Jalur Gaza yang semakin memburuk, di mana mayoritas dari 2,3 juta penduduknya telah terpaksa mengungsi berulang kali dan menghadapi kekurangan makanan dan obat-obatan yang sangat parah.
Baca Juga: CEK FAKTA: Tentara Palestina Berhasil Bunuh 3 Tentara Israel usai Menyamar, Benarkah?