Serangan Drone Mengguncang PLTN Kursk, Dunia Waspadai Ancaman Nuklir

Andi Ahmad S Suara.Com
Rabu, 28 Agustus 2024 | 11:09 WIB
Serangan Drone Mengguncang PLTN Kursk, Dunia Waspadai Ancaman Nuklir
Ilustrasi nuklir, dampak perang nuklir bagi Indonesia (Freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketegangan pertempuran atau perang antara Rusia dan Ukraina nampaknya menjadi sorotan dunia, apalagi konflik tersebut saat ini bisa mengancam adanya insiden nuklir di Kursk.

Badan nuklir PBB atau Badan Energi Atom Internasional (IAEA) juga menyuarakan kekhawatiran soal ancaman nuklir tersebut, yang bisa memberikan dampak besar bagi dunia.

Kepala IAEA Rafael Grossi menunjukkan kegelisahannya dengan berkunjung ke Kurchatov, ibu kota Kursk yang menjadi lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (NPP) Kursk.

“Kehadiran saya di sini didorong oleh kedekatan aktivitas militer dengan kota Kursk dan pembangkit listrik tenaga nuklirnya. Saat ini terdapat risiko nyata terjadinya insiden nuklir,” kata Rafael Grossi pada konferensi pers di Kurchatov, Selasa (27/8).

Baca Juga: Ketegangan Iran vs Amerika Serikat Meningkat, Ayatollah: Jangan Percaya Pada Musuh

Grossi membenarkan bahwa dia mengamati bukti serangan pesawat tak berawak di PLTN Kursk dan menekankan bahwa kedekatan pabrik dengan zona tempur aktif menimbulkan kekhawatiran keselamatan yang serius.

“Saya diberitahu hari ini mengenai beberapa serangan pesawat tak berawak di lahan dan fasilitas pabrik. Saat berada di stasiun, saya secara pribadi melihat kerusakan yang disebabkan oleh serangan-serangan itu,” ucapnya.

Dia lebih lanjut mengatakan bahwa kerentanan struktural pembangkit listrik memperburuk risiko. Inti reaktor ditempatkan di bangunan standar, sehingga sangat rentan terhadap serangan artileri dan pesawat tak berawak.

“Dampak eksternal apa pun terhadap fasilitas tersebut dapat menimbulkan konsekuensi yang sangat serius,” tuturnya.

Ketua IAEA tersebut menekankan, pembangkit listrik tenaga nuklir tidak boleh dilibatkan dalam operasi militer dan tidak boleh dimanfaatkan untuk tujuan militer oleh pihak manapun. Ia juga menggarisbawahi pentingnya menjaga sistem keselamatan pembangkit listrik agar tetap beroperasi penuh.

Baca Juga: Geng Narkoba Internasional Terbongkar, Ayam Beku Jadi Kamuflase Untuk Penyelundupan

“Memastikan sistem keselamatan berfungsi penuh adalah langkah penting menuju terciptanya lingkungan yang aman,” tegasnya.

Pekan lalu, Rusia mengatakan bahwa Ukraina melancarkan serangan drone kamikaze ke PLTN Kursk dan drone tersebut ditembak jatuh di dekat fasilitas penyimpanan bahan bakar nuklir bekas.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengutuk serangan tersebut dan menyebutnya sebagai tindakan terorisme nuklir yang memerlukan tindakan segera dari IAEA.

PLTN Kursk adalah salah satu pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Rusia yang memainkan peran penting dalam Sistem Energi Terpadu negara tersebut dengan menyediakan listrik ke 19 wilayah di Distrik Federal Pusat. [Antara].

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI