Penyebab Pavel Durov Ditangkap, CEO Telegram Terlibat Pelanggaran Kejahatan Anak hingga Narkoba?

Rifan Aditya Suara.Com
Selasa, 27 Agustus 2024 | 19:27 WIB
Penyebab Pavel Durov Ditangkap, CEO Telegram Terlibat Pelanggaran Kejahatan Anak hingga Narkoba?
pavel durov (Instagram/@durov)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kabar mengejutkan datang dari Pavel Durov, CEO sekaligus pendiri aplikasi Telegram yang ditangkap di Bandara Le Bourget, Perancis pada Sabtu Malam (24/8/24) lalu. Dari sini, banyak orang mulai bertanya-tanya apa penyebab Pavel Durov ditangkap saat liburan tersebut.

Tak main-main, Pavel Durov bahkan ditangkap oleh polisi militer perhubungan darat (GTA) ketika baru saja tiba dari Azerbaijan.

Apa Penyebab Pavel Durov ditangkap?

Mengutip dari laman TF1, penyebab penangkapan Pavel Durov adalah kurangnya filter konten, kerja sama dengan penegak hukum, dan alat yang ditawarkan oleh Telegram belum dapat dipertanggungjawabkan (nomor sekali pakai, mata uang kripto, dll).

Apa yang ditemukan dalam aplikasi yang dibuat pria berusia 39 tahun tersebut membuat Durov diduga terlibat dalam perdagangan narkoba, pelanggaran kejahatan anak, dan penipuan. 

Inisiator dari penangkapan Pavel Durov sendiri adalah OFMIN (Kantor pencegahan kekerasan terhadap anak di bawah umur) Prancis. 

Awalnya, Telegram memang mirip dengan aplikasi chat lainnya. Namun, lama-kelamaan aplikasi tersebut terus berkembang hingga menjadi jejaring sosial tersendiri. 

Salah satu perkembangannya adalah memungkinkan sebuah group beranggotakan 200 ribu orang dan membuat “saluran” siaran yang bisa diikuti dan dikomentari orang lain.

The Guardian bahkan sempat menyebut bahwa Telegram bisa menjadi salah satu sumber informasi utama tentang invasi Rusia ke Ukraina.

Baca Juga: Misteri Penangkapan Pendiri Telegram Pavel Durov di Paris, Macron Bantah Ada Muatan Politik!

Setelah ditangkap di bandara, saat ini Pavel Durov telah dibawa ke kantor polisi oleh tim penyidik ONAF (Kantor Anti-Penipuan Nasional yang berada dibawah departemen Bea Cukai).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI