Akselerasi Transisi Energi, PLN Jalin Kolaborasi Manfaatkan Green Ammonia untuk PLTU

Selasa, 27 Agustus 2024 | 17:35 WIB
Akselerasi Transisi Energi, PLN Jalin Kolaborasi Manfaatkan Green Ammonia untuk PLTU
Penandatangan MoU tentang Kerja Sama Studi Green Ammonia dan Cofiring Ammonia oleh Direktur Utama PLN IP, Edwin Nugraha Putra (kedua dari kanan), Direktur Utama Pupuk Kujang, Maryono (kanan) dan Director of Engineering Center IHI Corporation, Shinichi Takano (kiri) disaksikan oleh Ministry of Economy, Trade and Industry (METI) Japan, Ken Saito (kedua dari kiri) dan Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PLN, Hartanto Wibowo (tengah). (Dok: PLN)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT PLN (Persero) melalui subholding PLN Indonesia Power (PLN IP) bakal memanfaatkan green ammonia dalam operasional Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Labuan di Banten.

Upaya mengakselerasi transisi energi ini tercermin melalui agenda penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) antara PLN IP, PT Pupuk Kujang dan Ishikawajima-Harima Heavy Industries (IHI Corporation) di Jakarta, Rabu (21/8/2024).

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengatakan, pihaknya terus berinovasi menurunkan emisi sektor ketenagalistrikan, salah satunya melalui pemanfaatan green ammonia pada PLTU. Terobosan ini merupakan upaya PLN dalam mempercepat transisi energi dan mendukung target Pemerintah mencapai target Net Zero Emissions pada 2060.

"Dengan kolaborasi yang inovatif ini, diharapkan pemanfaatan green ammonia mampu menjadi pengganti batu bara sehingga dapat menurunkan emisi dan tentunya sejalan dengan tujuan Pemerintah mewujudkan NZE pada 2060," ungkap Darmawan.

Baca Juga: Lestari Award 2024: Dirut PLN Sabet Sustainable Leader of The Year in Energy Transition

Direktur Utama PLN IP, Edwin Nugraha mengungkapkan, pemanfaatan green ammonia dapat mengurangi penggunaan batu bara untuk energi primer PLTU. Rencananya, pemanfaatan green ammonia akan diterapkan di Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Banten 2 Labuan.

"PLTU Banten 2 Labuan akan dijadikan pilot project untuk penggunaan green ammonia pada PLTU lainnya, jika ini telah dilakukan maka akan menurunkan emisi karbon yang dihasilkan sektor kelistrikan," kata Edwin.

Untuk memanfaatkan green ammonia sebagai energi primer, PLN Indonesia Power melakukan studi kelayakan dengan menggandeng PT Pupuk Kujang dan IHI Corporation. Melalui kerja sama ini PLN IP, IHI dan Pupuk Kujang akan mengkaji aspek teknis dan ekonomi dari seluruh rantai nilai mulai dari pasokan green ammonia hingga penerapan pembakaran. Secara khusus, IHI akan menangani kajian teknis terkait demonstrasi pembakaran amonia, PLN IP akan menyediakan pembangkit listrik dan personel operasi, dan Pupuk Kujang akan menangani produksi dan pasokan green ammonia.

"Kolaborasi ini merupakan langkah penting dalam upaya kami beralih ke sumber energi yang lebih berkelanjutan. Green ammonia memiliki potensi besar untuk mengurangi jejak karbon dan mendukung masa depan energi yang lebih bersih di Indonesia," terang Edwin.

Sementara itu, Direktur Utama PT Pupuk Kujang Maryono mengatakan, Pupuk Kujang mendukung kolaborasi penggunaan green ammonia dalam mengurangi emisi karbon pada pembangkit listrik.

Baca Juga: Keandalan Listrik PLN pada Perayaan HUT ke-79 RI di IKN Diapresiasi Berbagai Kalangan

"Sebagai produsen green ammonia, Pupuk Kujang sangat antusias untuk terlibat dalam studi inovatif ini. Kolaborasi ini memungkinkan kami berkontribusi pada solusi energi berkelanjutan mengeksplorasi potensi green ammonia yang sejalan dengan komitmen kami terhadap kelestarian lingkungan," papar Maryono.

Associate Director IHI Corporation, Shinichi Takano menyambut baik kolaborasi teknologi dalam transisi energi, khususnya inovasi terkait green ammonia.

"Kami merasa terhormat dapat bekerja sama dengan PLN Indonesia Power dan Pupuk Kujang, teknologi amonia kami dapat membantu mentransformasi energi di Indonesia, membuka jalan menuju masa depan yang lebih hijau," jelas Takano.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI