Suara.com - Telegram saat ini menjadi juara baru di aplikasi atau App Store Prancis dan Amerika Serikat (AS), usai pendiri aplikasi pengirim pesan tersebut, Pavel Durov ditahan.
Pavel Durov ditahan oleh pemerintah Prancis atas dugaan berita hoaks atau dugaan telah membocorkan rahasia negara.
Demikian dilaporkan portal TechCrunch, mengutip data dari sejumlah perusahaan analitik.
Untuk diketahui, di Prancis aplikasi ini naik ke peringkat pertama dalam kategori "Jaringan Sosial" di App Store dan ke peringkat ketiga di antara semua aplikasi.
Baca Juga: Kenapa Pendiri dan CEO Telegram Pavel Durov Ditahan di Paris?
Dalam grafik aplikasi paling populer, yang tidak termasuk permainan, di antara pengguna di AS, Telegram naik dari peringkat 18 ke peringkat delapan dibandingkan dengan pada Jumat, menurut publikasi yang mengutip pelacak popularitas aplikasi Appfigures.
Menurut perusahaan analitik Sensor Tower, hingga hari Minggu lalu, jumlah unduhan Telegram di perangkat iOS di seluruh dunia meningkat sebesar 4 persen dalam waktu 24 jam.
Sebelumnya, Durov ditahan di bandara Paris Le Bourget pada 24 Agustus 2024.
Menurut pernyataan kantor kejaksaan Paris, dia diduga terlibat dalam sejumlah pelanggaran, termasuk kegagalan memberikan informasi yang diminta pihak berwenang, dan pengelolaan pengiriman pesan yang diduga digunakan untuk mendistribusikan pornografi anak dan perdagangan narkoba.
Menurut laporan media Prancis, Durov, yang juga memiliki kewarganegaraan Prancis, masuk ke dalam daftar buronan negara itu. Durov bisa menghadapi hukuman hingga 20 tahun penjara. [Antara].
Baca Juga: Profil Pavel Durov, CEO Telegram Diciduk Polisi di Prancis