Presiden Emmanuel Macron Buka Suara Alasan Prancis Tahan CEO Telegram

Andi Ahmad S Suara.Com
Selasa, 27 Agustus 2024 | 09:01 WIB
Presiden Emmanuel Macron Buka Suara Alasan Prancis Tahan CEO Telegram
Ekspresi Presiden Prancis Emmanuel Macron setelah Prancis memenangkan pertandingan semifinal Piala Dunia 2022 atas Maroko di Stadion Al-Bayt di Al Khor, utara Doha pada Kamis (15/12/2022) dini hari WIB. Aneh ANDERSEN / AFP.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Prancis Emmanuel Macron secara resmi buka suara terkait alasan negaranya tersebut menahan pendiri sekaligus CEO Telegram Pavel Durov.

Dugaan yang muncul di publik, penahanan pendiri sekaligus CEO Telegram itu dikarenakan data negara Prancis telah dibobol oleh Pavel Durov.

Namun Emmanuel Macron menegaskan bahwa penangkapan itu bukan karena adanya keputusan politis.

"Saya telah melihat berita bohong mengenai Prancis setelah penangkapan Pavel Durov. Prancis sangat berkomitmen pada kebebasan berekspresi dan berkomunikasi, pada inovasi, dan pada semangat kewirausahaan--dan akan tetap begitu," tulis Macron di media sosial X pada Senin.

Baca Juga: Kelompok Hizbullah dan Israel Saling Serang, AS Beri Dukungan Penuh Hingga Siagakan Alat Ini

Ia mengatakan bahwa penangkapan Durov di tanah Prancis terjadi sebagai bagian dari penyelidikan yudisial yang sedang berlangsung.

"Itu sama sekali bukan keputusan politik. Terserah kepada hakim untuk memutuskan masalah tersebut," ujarnya.

Durov ditangkap pada Sabtu (23/8) sekitar pukul 8 malam ketika ia turun dari jet pribadinya di Bandara Bourget di Paris.

Pria keturunan Prancis-Rusia berusia 39 tahun itu, yang terdaftar sebagai orang yang dicari di Prancis, baru saja tiba dari Azerbaijan.

Otoritas yudisial Prancis memutuskan pada Minggu (25/8) malam untuk memperpanjang masa penahanan Durov, yang dibatasi hingga 96 jam, demikian laporan Le Point.

Baca Juga: Perlukah Anies Baswedan Berlabuh di Partai Politik? Begini Hitung-hitungannya

Di akhir masa penahanannya, Durov harus dibebaskan atau dibawa ke hadapan hakim untuk kemungkinan didakwa.

Setelah melakukan penyelidikan awal, Kepolisian Peradilan Nasional Prancis mengeluarkan surat perintah penggeledahannya.

Penyelidikan difokuskan pada dugaan kurangnya moderasi Telegram, yang menurut polisi memungkinkan aktivitas kriminal terus berlanjut tanpa hambatan di aplikasi perpesanan tersebut. [Antara].

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI