Infografis
Suara.com - Baru-baru ini beredar di media X yang memperlihatkan sebuah gambar bahwa atau foto Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memalsukan identitas orang tuanya sendiri.
Kabar tersebut tentunya sempat menjadi perdebatan netizen, apakah benar bahwa Jokowi memalsukan identitas ibu kandungnya itu.
Dalam foto yang diunggah di akun X tersebut tampak Jokowi mengenakan setelan jas berdiri di samping wanita paruh baya mengenakan baju biru yang diklaim sebagai ibu dari Presiden Jokowi.
Di satu sisi tampak Jokowi mengenakan baju batik bersama perempuan berjilbab.
Baca Juga: Cek Fakta: Jokowi Ditangkap Massa
Diketahui perempuan yang mengenakan baju batik dan berjilbab tersebut bernama Sudjiatmi Notomihardjo yang merupakan ibu kandung Presiden Jokowi.
Namun apakah benar klaim informasi bahwa benar Jokowi palsukan identitas ibu kandungnya?
Setelah ditelusuri tim Suara.com, bahwa kabar tersebut mengatakan bahwa ibu Sulami adalah ibu kandung Presiden Jokowi telah banyak beredar sebelumnya.
Dilansir dari turnbackhoax-jaringan Suara.com, telah mengkonfirmasi bahwa berita tersebut tidak benar. Sehingga dapat disimpulkan bahwa unggahan dengan klaim Presiden Jokowi memalsukan identitas ibu kandungnya adalah konten yang menyesatkan.
KESIMPULAN
Baca Juga: Masyarakat Marah dan Kecewa ke Presiden Jokowi, PDI Perjuangan Minta Maaf
Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta Suara.com, dapat disimpulkan bahwa Jokowi tidak memalsukan identitas ibunya sendiri.
Sekilas mengenal Jokowi.
Ir. H. Joko Widodo lahir 21 Juni 1961, lebih dikenal sebagai Jokowi atau nama kecilnya Mulyono adalah presiden Indonesia ke-7 yang mulai menjabat sejak terpilih dalam pemilihan umum tahun 2014.
Jokowi menjadi presiden Indonesia pertama yang sebelumnya merupakan kepala daerah dan bukan berasal dari elit politik atau militer Indonesia.
Ia terpilih bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla dan kembali terpilih bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin pada tahun 2019.
Sebelumnya ia menjabat sebagai wali kota Surakarta dan gubernur DKI Jakarta.
Jokowi lahir dan besar di tepi sungai daerah kumuh di Surakarta. Ia lulus dari Universitas Gadjah Mada pada tahun 1985, dan menikah dengan istrinya, Iriana, setahun kemudian.
Ia bekerja sebagai tukang kayu dan eksportir furnitur sebelum terpilih sebagai Wali kota Surakarta pada tahun 2005.
Ia menjadi terkenal secara nasional sebagai walikota dan terpilih sebagai gubernur Jakarta dalam pemilihan umum tahun 2012, bersama Basuki Tjahaja Purnama sebagai wakil gubernur.
Sebagai gubernur, ia menghidupkan kembali politik lokal, memperkenalkan kunjungan blusukan yang dipublikasikan (pemeriksaan mendadak) dan memperbaiki birokrasi kota, mengurangi korupsi dalam prosesnya.
Ia juga memperkenalkan program-program yang sudah berjalan bertahun-tahun untuk meningkatkan kualitas hidup, termasuk layanan kesehatan universal, mengeruk sungai utama kota untuk mengurangi banjir, dan meresmikan pembangunan sistem kereta bawah tanah kota.
Pada tahun 2014, Jokowi dicalonkan sebagai calon dari PDI-P pada pemilihan umum presiden tahun itu, memilih Jusuf Kalla sebagai cawapresnya.
Jokowi terpilih atas lawannya, Prabowo Subianto, yang membantah hasil pemilu. Jokowi kemudian dilantik pada tanggal 20 Oktober 2014.
Selama menjabat, Jokowi fokus pada pertumbuhan ekonomi dan pembangunan infrastruktur serta agenda ambisius kesehatan dan pendidikan.
