Di Depan Jokowi, Surya Paloh: Bukan Cuma Masalah Kursi Menteri yang Diharapkan NasDem, tapi...

Minggu, 25 Agustus 2024 | 21:44 WIB
Di Depan Jokowi, Surya Paloh: Bukan Cuma Masalah Kursi Menteri yang Diharapkan NasDem, tapi...
Surya Paloh saat mendampingi Presiden Jokowi di acara Kongres Ketiga Partai NasDem. (Suara.com/Novian)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menegaskan ingin menjadi partai peringan di pemerintahan Presiden Jokowi, bukan sebaliknya menjadi partai pemberat. Hal itu disampaikan Paloh dalam pidatonya di pembukaan Kongres ke-3 Partai NasDem yang turut dihadiri oleh Jokowi. 

Dalam orasi politiknya, Surya Paloh berujar NasDem berupaya untuk mempertahankan integritas, bukan sebagai partai pemberat bagi pemerintahan.

"Tapi Insyaallah berupaya untuk menjadi peringan beban bagi pemerintahan yang didukung," ujarnya di JCC Senayan, Jakarta, Minggu (25/8/2024).

Penampakan Presiden Jokowi mengenakan kemaja biru dongker saat hadiri kongres Partai NasDem. Kedatangan Jokowi turut didampingi Surya Paloh selaku Ketum Partai NasDem. (Suara.com/Novian)
Penampakan Presiden Jokowi mengenakan kemaja biru dongker saat hadiri kongres Partai NasDem. Kedatangan Jokowi turut didampingi Surya Paloh selaku Ketum Partai NasDem. (Suara.com/Novian)

Surya Paloh lantas bicara mengenai kursi jabatan menteri. Ia menegakan, hal tersebut yang bukan dipemermasalahkan NasDem.

Baca Juga: Akui Bebas Bicara hingga Kerap Tak Sepakat, Surya Paloh ke Jokowi: Apa Kurangnya NasDem?

"Bukan permasalahan kursi jabatan menteri yang hanya diharapkan oleh partai ini. Kami menghargai itu semuanya, tapi penghargaan kita adalah ketika idea dan pemikiran didengar dan apalagi jika itu mampu kita jalankan itu yang diperjuangkan oleh NasDem," ujar Paloh.

"Itulah gerakan perubahan untuk merestorasi bangsa ini," sambungnya.

Tanya Kekurangan NasDem ke Jokowi

 Dalam pidatonya, Surya Paloh juga blak-blakan bertanya soal kekurangan partainya langsung di depan Jokowi. Hal itu dipertanyakan Surya Paloh saat menegaskan NasDem tetap mendukung pemerintahan Jokowi yang hampir 10 tahun berjalan.

 Awalnya, Surya Paloh menyampaikan perjalanan NasDem dan Jokowi yang sudah selama 10 tahun, terhitung sejak partainya mengusung Jokowi sebagai presiden pada 2014 lalu. 

Baca Juga: Blak-blakan di Depan Jokowi, Surya Paloh Ungkit Siasat Tambah UU Bikin Blunder: Kita Akhirnya Terjebak!

Penampakan Surya Paloh dan Presiden Jokowi dalam acara Kongres Ketiga Partai NasDem yang digelar di JCC, Senayan, Jakarta. (Suara.com/Novian)
Penampakan Surya Paloh dan Presiden Jokowi dalam acara Kongres Ketiga Partai NasDem yang digelar di JCC, Senayan, Jakarta. (Suara.com/Novian)

Surya Paloh menyebut hubungan yang berjalan terjalin secara equal partnership, antara pemerintahan yang dipimpin Jokowi dengan NasDem.

Kendati ada persamaan dan perbedaan dalam hubungan yang terjalin.

Kita bebas bergerak, berbicara, mengeluarkan pendapat, sepakat, dan kadang-kadang tidak sepakat," kata Surya Paloh dalam pidato di Kongres ke-3 NasDem di JCC Senayan, Jakarta, Minggu (25/8/2024).

Surya Paloh menganggap wajar dinamika yang terjadi. Menurutnya dinamika tersebut menunjukan adanya suatu nilai dari perspektif pandangan untuk mencari kesamaan demi kesamaan, bukan perbedaan untuk berbeda.

"Inilah yang menyebabkan satu proses perjalanan hampir 10 tahun ini, kadang-kadang bisa tersenyum lebar kadang-kadang kita harus termagu-magu kadang-kadang kita harus bisa terhenyak duduk sedikit, memikirkan apa sebenarnya yang kurang dengan NasDem ini?" tanya Paloh di hadapan Jokowi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI