Sejarah Amerika Serikat Memerangi Bau Badan dan Propaganda Deodoran

Galih Priatmojo Suara.Com
Minggu, 25 Agustus 2024 | 14:11 WIB
Sejarah Amerika Serikat Memerangi Bau Badan dan Propaganda Deodoran
Ilustrasi bau badan tidak sedap, ketiak basah. (Envato Elements)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Tak berselang lama setelah kemunculan parfum, terciptalah deodoran yang dianggap sebagai solusi praktis untuk menghilangkan bau badan.

Pada 1888, seorang penemu dari Philadelphia mengembangkan sebuah deodoran yang kemudian dikomersilkan dan menuai sukses. Deodoran tersebut dijual dengan merek Keeping Silent atau Mum's the Word.

Deodoran yang berwujud krim lilin ini meski laris manis di pasaran tetapi produknya memiliki kekurangan yakni meninggalkan residu berminyak pada pakaian.

Dalam perkembangannya, pada 1903, Everdry memperkenalkan antiperspiran pertama di dunia.

Produk ini menggunakan bahan alumunium klorida yang berfungsi menyumbat pori-pori untuk menghalangi keluarnya keringat.

"Antiperspiran awal ini sangat asam jadi mereka juga sering merusak pakaian dan membuat pemakainya merasakan sensasi menyengat," tulis koresponden The Week pada artikel bertajuk A Brief of Body Odor.

Antiperspiran ini kemudian pada 1912 dikembangkan sebagai produk deodoran yang komersil. Di bawah perusahaan yang dikendalikan Edna Murphey.

Melalui iklan yang berisi propaganda bahwa keringat berlebih sebagai gangguan medis, produk deodran tersebut sukses menarik perhatian warga Amerika hingga mendatangkan keuntungan mencapai 65 ribu dollar Amerika.

Hingga tahun 1930-an dengan cepat deodoran menjadi bagian tak terpisahkan bagi warga Amerika untuk memerangi bau badan yang telah jadi problem tersendiri sejak berabad-abad silam.

Baca Juga: Usai Jet Pribadi, Netizen Kini Bongkar Tempat Erina Gudono Diduga Menginap Di AS: Hotel Mewah Tarif Selangit

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI