Sosok Marie Antoinette yang Disangkutpautkan Dengan Istri Kaesang, Erina Gudono

Jum'at, 23 Agustus 2024 | 12:19 WIB
Sosok Marie Antoinette yang Disangkutpautkan Dengan Istri Kaesang, Erina Gudono
Kolase Erina Gudono dan Marie Antoinette.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sosok Marie Antoinette kini tengah dibicarakan di media sosial yang disangkutpautkan dengan istri Kaesang Pangarep, Erina Gudono.

Hal ini karena di saat rakyat Indonesia sedang berjuang dalam aksi Kawal Putusan MK, menantu dan anak presiden ini malah pamer kegiatan hedonnya di Amerika Serikat.

Beberapa postingan Erina Gudono yang disebut tone deaf oleh warganet sehingga dirinya disamakan dengan sosok Marie Antoinette yang tidak peduli dengan kondisi sekitar.

Sosok Marie Antoinette yang merupakan anak dari Kaisar Romawi Francis I yang menikah dengan Raja Perancis terakhir, Louis XVI yang berkuasa pada 1774 hingga 1793.

Baca Juga: Pekerjaan Nadya Gudono, Kakak Erina Gudono Ikut Nikmati Kemewahan Naik Jet Pribadi ke Amerika

Marie Antoinette ini terkenal dengan kata-kata “let them eat cake” (biarkan mereka memakan kue) di saat masyarakat Perancis sedang mengalami krisis.

Ia juga dikenal sebagai ratu yang senang pesta, dan menghambur-hamburkan kekayaan ketika rakyat Perancis banyak yang menderita dan melahirkan Revolusi Prancis yang terkenal.

Marie selalu dikaitkan dengan kehidupan glamor, pemborosan, hingga kemerosotan monarki Prancis pada tahun-tahun terakhir rezim.

Marie adalah ratu yang sangat menyukai hiburan. Dia juga selalu mengambil peran dalam pemilihan berbagai kesempatan.

Sebagai bangsawan ia juga hobi berjudi, namun sering kalah sampai Raja Louis XVI pun sempat khawatir kekayaan kerajaan akan habis karena perjudian yang dilakukan sang istri.

Baca Juga: Disebut 'Terselamatkan' karena Tak Dinikahi Kaesang, Nadya Arifta Sebut Rencana Indah Untuk Orang Sabar

Ia juga menggemari music dan mode serta memainkan berbagai alat musik dan gemar mengenakan berbagai gaun dan gaya rambut yang eksentrik. Ia bahkan pernah mengubah rambutnya menjadi bentuk kapal pesiar.

di tahun 1780-an, Prancis mengalami krisis hingga pemerintah pun mengalami kesulitan keuangan. Tak pelak gaya hidup boros yang kerap dilakukan Marie jadi sasarannya.

Banyak masyaralatnya yang merasa jijik terhadap sikap ratu dan gaya hidup mewahnya yang boros. Namun Marie tak kapok dan malah membuat rakyat semakin marah dengan membangun sebuah desa pertanian di tanah Istana Versailles.

Hal ini karena ia bosan dan ingin hidup sebagai rakyat jelata. Di Desa itu dibuatkan rumah pertanian, pondok, penggilingan, hingga hewan ternak. Tempat bak dibuat tempat permainan oleh ratu dan teman-temannya.

Di sana, Marie akan berpakaian seperti penggembala wanita dan berpura-pura menjadi petani. Berjalan di sekitar peternakan hingga memerah susu sapi dan domba.

Selain itu yang membuat rakyat geram adalah kabar bahwa Marie dengan sangat sadar meminta rakyatnya memakan kue jika memang tidak mampu membeli roti.

"If the people have no bread, then let them eat cake."
Dengan adanya revolusi dan semua yang diperbuatnya pun diadili. Saat itu Marie berusia 37 tahun dan dieksekusi mati.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI