Pengadilan Israel Perpanjang Penahanan Rumah Tentara yang Dituduh Lakukan Pelecehan Seksual terhadap Tahanan Palestina

Bella Suara.Com
Jum'at, 23 Agustus 2024 | 09:13 WIB
Pengadilan Israel Perpanjang Penahanan Rumah Tentara yang Dituduh Lakukan Pelecehan Seksual terhadap Tahanan Palestina
Ilustrasi tahanan, penjara, napi. [Envato]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengadilan militer Israel telah memperpanjang penahanan rumah terhadap sekelompok tentara yang dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap seorang tahanan Palestina hingga 4 September. Namun, pengadilan memberikan kesempatan kepada pihak pembela untuk mengajukan permohonan alternatif terhadap penahanan tersebut dalam sidang yang dijadwalkan pada hari Minggu, menurut pernyataan militer Israel, dikutip Jumat.

Alternatif yang mungkin dipertimbangkan oleh pengadilan termasuk penempatan tentara di tempat kerja dengan pengawasan yang sesuai.

Tentara tersebut diduga telah melakukan pelecehan seksual terhadap seorang anggota unit elit Hamas yang ditahan di fasilitas penahanan Sde Teiman, yang terletak di Gurun Negev, Israel selatan, seperti yang dilaporkan oleh media Israel.

Kasus dugaan pelecehan seksual ini mendapat perhatian internasional, termasuk dari Pelapor Khusus PBB untuk Penyiksaan, yang menyebut insiden ini sebagai "sangat mengerikan" dan mendesak pengadilan sipil Israel untuk menyelidiki kasus ini serta memastikan para pelaku diadili.

Baca Juga: Kejadian Horor Dialami Dua Gadis Remaja di Inggris, Sekelompok Pria Lakukan Aksi Pelecehan Seksual

PBB telah menerima banyak laporan terkait dugaan penyiksaan terhadap warga Palestina yang ditahan sejak 7 Oktober 2023, ketika militan yang dipimpin oleh Hamas melancarkan serangan mendadak ke Israel yang menewaskan sekitar 1.200 orang.

Sebelumnya, sebuah rekaman video yang memperlihatkan kekerasan seksual oleh tentara Israel terhadap seorang tahanan Palestina di kamp penahanan Sde Teiman, Israel, telah tersebar luas di media sosial.

Video yang ditayangkan oleh Saluran 12 Israel, menunjukkan sekelompok tentara cadangan Israel mengambil salah satu dari lebih dari 30 tahanan yang sedang berbaring di tanah dengan mata tertutup. Mereka kemudian membawa tahanan tersebut ke sudut, berusaha untuk menyembunyikan tindakan mereka dari kamera pengawas dengan menggunakan perisai.

Laporan tersebut menjelaskan bahwa tindakan kekerasan itu berupa sodomi, yang menyebabkan tahanan mengalami pendarahan serius.

"Jelas mereka tahu tentang kamera pengawas, dan mencoba menyembunyikan tindakan mereka dengan perisai," kata laporan tersebut dikutip Suara.com melalui Anadolu.

Baca Juga: Gadis 'Orang Asli' Usia 10 Tahun Ditemukan Tewas, Hasil Otopsi Ungkap Adanya Pemerkosaan

"Video itu berisi dokumentasi kejahatan para prajurit cadangan, tindakan sodomi dalam situasi seperti ini." lanjutnya.

Setelah beberapa jam, tahanan itu dibawa ke rumah sakit. Menurut laporan medis yang dikutip, cedera itu disebabkan oleh masuknya suatu benda.

Menanggapi insiden ini, sembilan tentara ditangkap pada 29 Juli. Namun, kejadian ini memicu kemarahan di kalangan pengunjuk rasa sayap kanan Israel, termasuk beberapa politisi, yang kemudian menyerbu dua pangkalan militer di wilayah selatan dan tengah Israel.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI