Suara.com - Pendiri Rumah Film Watchdoc, Dandhy Laksono lontarkan sindiran telak terhadap pemerintah melalui media sosial. Dia menyebut kalau ada pihak yang sedang memainkan demokrasi serta lembaga konstitusi negara.
"Ada yang sedang bermain api dengan lembaga konstitusi dan demokrasi. Atau sedang menguji level muak masyarakat," tulis Dandhy dikutip Suara.com dari postingan di akun media sosial X pribadinya, Kamis (22/8/2024).
Meski tak gamblang menyebutkan nama tertentu, namun jurnalis investigasi sekaligus sutradara film dokumenter Dirty Vote itu tampak mengarahkan sindirannya kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pasalnya, dia mengisyaratkan dengan menyebut anak sudah wakil presiden yang merujuk terhadap Gibran Rakabuming Raka.
"Sudah menang pilpres, anak sudah jadi wapres, para pendukung sudah dapat jabatan, koalisi sudah tambun, masih ingin mendapatkan semua?" imbuhnya.
Tak puas menyindir, Dandhy juga melontarkan pertanyaan dengan mengungkapkan kekhawatirannya kalau Indonesia akan bernasib sama dengan Bangladesh.
Diketahui, bahwa Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina baru saja diturunkan oleh warganya setelah memimpin negara tersebut selama 15 tahun. Oleh generasi muda di Bangladesh, Sheikh Hasina disebut sebagai seorang diktator.
"Apa maunya seperti Bangladesh?" tanya Dandhy.
Cuitan tersebut menjadi viral dengan telah dilihat hampir 800 ribu kali dalam sehari. Sejumlah warganet menuliskan komentarnya dengan menunjukan punya kekhawatiran yang sama dengan Dandhy Laksono. Yakni, khawatir kondisi di Bangladesh terjadi pula di Indonesia.
"Bang jangan bang kalo kayak Bangladesh" komentar warganet @monixxxxx
Baca Juga: 'Raja Alim Raja Disembah', Masinton PDIP: Anak-anak Muda Turunlah ke Jalan, Selamatkan Republikmu!
"Itu dia. Kejadian di Bangladesh itu rakyat MARAH," kata warganet @anugxxxx
"Ga bisa cuma kaya bangladesh dibiarkan pergi meninggalkan negara, yg ini harus sampai selesai kaya revolusi prancis," timpal warganet @jenggxxxx.