"Jumlah korban tewas sangat mengerikan dan terus bertambah," kata Abdullah. "Di wilayah tengah Gaza, hanya ada tiga kuburan, dan semuanya penuh sesak." kata Abdullah.
Abdullah menceritakan pengalamannya baru-baru ini saat mencoba menguburkan delapan jenazah. Karena tidak ada lahan kosong yang tersisa, mereka terpaksa menggali kembali kuburan lama untuk menempatkan jenazah baru.
"Banyak orang terlantar yang mencari perlindungan di kuburan, sehingga sulit untuk membuka kuburan baru," tuturnya.
Konflik yang terus berlanjut telah menyebabkan lebih dari 40.170 kematian warga Palestina, sebagian besar di antaranya adalah wanita dan anak-anak, serta lebih dari 92.740 cedera. Blokade yang berlangsung di Gaza juga telah menyebabkan kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan, memperparah krisis kemanusiaan yang terjadi.
Sementara itu, Israel kini menghadapi tuduhan genosida di Mahkamah Internasional, dengan tekanan internasional yang semakin meningkat untuk menghentikan operasi militer di Jalur Gaza. Meski demikian, serangan brutal Israel terus berlanjut, menciptakan situasi yang semakin sulit bagi warga Gaza yang sudah sangat menderita.