Analisa Pengamat Soal Raja Jawa Yang Disebut-sebut Bahlil: Semua Juga Tahu

Kamis, 22 Agustus 2024 | 00:03 WIB
Analisa Pengamat Soal Raja Jawa Yang Disebut-sebut Bahlil: Semua Juga Tahu
Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia menyampaikan visi misi saat berlangsungnya Rapimnas dan Musyawarah Nasional XI Partai Golkar 2024 di Jakarta, Rabu (21/8/2024). [ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/aww]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar, Ujang Komaruddin menyebut Raja Jawa yang disebut Ketua Umum Golkar, Bahlil Lahadalia sudah tidak asing lagi. Ia menyebut sosok ini sudah dikenal masyarakat tanpa perlu diberitahu.

Menurutnya, sang Raja Jawa ini mempunyai kekuatan dan jabatan penting yang bisa dipakai untuk menundukkan siapapun yang tidak patuh. Namun, ia enggan menyebut siapa orang yang dimaksud Bahlil.

"Ya ini kekuatan figur tertentu, sosok tertentu yang punya kuasa, punya pengaruh dan punya jabatan. Walaupun tidak merujuk pada tokoh tertentu, orang-orang paham itu. Masyarakat tahu siapa Raja Jawa itu tanpa menyebutkan namanya," ujar Ujang kepada Suara.com, Rabu (21/8/2024).

Ujang mengatakan, Raja Jawa yang dimaksud ini bahkan bisa mengerahkan kekuatan aparat hukum untuk memenjarakan siapapun yang melawannya.

Baca Juga: Jokowi Ungkap Alasan Pakai Kemeja Kuning Saat Hadiri Penutupan Munas Golkar, Begini Katanya

"Raja Jawa itu representasi figur tertentu yang punya power, jabatan yang bisa menghukum atau melakukan tindakan kejam, bengis memenjarakan yang tidak mengikutinya," jelasnya.

"Kalau Raja Jawa tidak senang, perintahnya tidak diikuti, semuanya akan masuk jeruji besi," lanjutnya menambahkan.

Lebih lanjut, ia menilai ucapan Bahlil itu merupakan ancaman kepada para kader di Partai Golkar agar tidak berbuat macam-macam yang tidak disenangi sang Raja Jawa.

"Itu ancaman halus dari Bahlil kepada kader-kader Golkar. Hati-hati kalau tidak nurut bahaya, ngeri loh. Sudah banyak yang masuk penjara," pungkasnya.

Sebelumnya, Bahlil Lahadalia mewanti-wanti di depan pengurus Partai Golkar agar tak bermain-main dengan sosok yang ia sebut sebagai Raja Jawa. Menurutnya Raja Jawa merupakan sosok yang ngeri-ngeri sedap.

Baca Juga: Jokowi Jawab Isu Bakal Jadi Ketua Dewan Pembina Golkar: Tanya Ke Ketum, Jangan Ke Saya

Wanti-wanti itu disampaikan Bahlil saat memberikan pidato tentang visi misinya sebagai calon ketua ukum Partai Golkar periode 2024-2029.

Mulanya ia menegaskan ihwal Golkar di bawah kepemimpinnnya nanti akan berada di pemerintahan Prabowo-Gibran. Bukan tanpa alasan, pemerintahan Prabowo-Gibran dinilai merupakan kelanjutan dari pemerintahan saat ini yang dipimpin Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.

"Saya jujur aja, saya gak punya kepentingan apa, apa pribadi? Kepentingan saya ke depan adalah Golkar harus lebih baik dari sekarang. Karena itu pemerintahan Prabowo-Gibran sebagai kelanjutan dari pemerintah Jokowi-Ma'ruf Amin," kata Bahlil di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Rabu (21/8/2024).

Bahlil menegaskan di hadapan pengurus Partai Golkar agar posisi Golkar ke depan harus semakin baik. Sesaat kemudian, Bahlil menyinggung ihwal Raja Jawa

"Jadi kita harus lebih paten lagi, soalnya Raja Jawa ini kalau kita main-main celaka kita. Saya mau kasih tahu aja, jangan coba-coba main-main barang ini," kata Bahlil.

"Waduh ini ngeri-ngeri sedap barang ini saya kasih tahu udah, waduh ini, dan sudah banyak. Sudah lihat barang ini kan? Ya tidak perlu saya ungkapkan lah," sambungnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI