Kengerian Mengintai Warga! Psikopat Pelaku Pembunuhan Berantai Kabur dari Penjara

Andi Ahmad S Suara.Com
Rabu, 21 Agustus 2024 | 05:25 WIB
Kengerian Mengintai Warga! Psikopat Pelaku Pembunuhan Berantai Kabur dari Penjara
Pembunuh Berantai Kenya, Dianggap Vampir Akui Telah Mutilasi 42 Wanita Termasuk Istrinya [NDTV]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Warga di Kenya saat ini tengah ketakutan imbas psikopat pelaku pembunuhan berantai kabur dari penjara bersama sejumlah tahanan lainnya.

Untuk diketahui, pembunuh berdarah dingin di Kenya itu telah menghabisi 42 wanita secara sadar, polisi telah menyebut pelaku merupakan psikopat dan vampir.

Pelaku pembunuh mengerikan itu bernama Collins Jumaisi (33), sebelumnya ditangkap oleh polisi pada bulan lalu setelah ditemukan mayat-mayat yang dimutilasi (Mutilasi) di area tempat pembuangan sampah Kota Kenya.

“Penyelidikan telah diluncurkan dan operasi keamanan besar-besaran sedang dilakukan untuk menangkap 13 tersangka,” kata juru bicara kepolisian Kenya Resila Onyango kepada AFP, dilansir Rabu (21/8/2024).

Baca Juga: Reformasi Bergaung! Pemilu Bangladesh Terancam Ditunda

Polisi mengatakan dalam pernyataan terpisah bahwa mereka menemukan pelarian tersebut ketika petugas melakukan kunjungan rutin ke sel kantor polisi sekitar pukul 5 pagi untuk menyajikan sarapan kepada para tahanan.

“Saat membuka pintu sel, mereka menemukan 13 tahanan telah melarikan diri dengan memotong kawat di tempat berjemur,” katanya, mengacu pada area di stasiun di mana para tahanan bisa mendapatkan akses ke udara segar.

Mereka yang melarikan diri adalah Jumaisi dan 12 orang lainnya yang menurut polisi berasal dari Eritrea dan ditahan karena menjadi “imigran yang hadir secara ilegal”.

Jumaisi hadir di pengadilan di ibu kota Kenya pada hari Jumat, ketika hakim memerintahkan dia ditahan selama 30 hari lagi agar polisi dapat menyelesaikan penyelidikan mereka.

Sepuluh mayat perempuan yang dibantai dan diikat dalam kantong plastik ditemukan di tempat pembuangan sampah di sebuah tambang yang ditinggalkan di daerah kumuh Nairobi, Mukuru, kata Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Kenya (KNCHR) bulan lalu.

Baca Juga: Muncul Wacana Pemakzulan Joe Biden, Tiga Komite DPR Buat Laporan Mengejutkan

Penemuan mengerikan ini mengejutkan warga Kenya, yang sudah terguncang akibat pembantaian di hutan Shakahola setelah ditemukannya lebih dari 400 mayat di kuburan massal dekat pantai Samudera Hindia.

Seorang pemimpin aliran sesat di Kenya dituduh menghasut para pengikutnya untuk membuat diri mereka kelaparan sampai mati demi mempersiapkan akhir dunia dan "bertemu Yesus". Dia menghadapi berbagai dakwaan termasuk terorisme, pembunuhan dan kekejaman terhadap anak bersama dengan puluhan terdakwa lainnya.

Jumaisi ditahan pada dini hari tanggal 15 Juli di dekat bar Nairobi tempat dia menonton final sepak bola Euro 2024.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI