Dipecat dari PKB karena Tak Diundang Muktamar, Gus Yaqut: Lho Kok Main Pecat

Selasa, 20 Agustus 2024 | 20:08 WIB
Dipecat dari PKB karena Tak Diundang Muktamar, Gus Yaqut: Lho Kok Main Pecat
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. [Kemenag.go.id]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Hanif Dhakiri menyatakan bahwa keanggotaan partai Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut), Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya), dan Lukman Edy telah gugur.

Gugurnya keanggotan tiga orang tersebut menyusul tidak diundangnya mereka untuk hadir dalam Muktamar PKB pada 24-25 Agustus di Bali.

"Pak Effendy Choirie pasti nggak diundang karena pengurus partai lain. Pak Yahya, Pak Lukman, dan Pak Yaqut keanggotaannya otomatis gugur. Kan sudah kampanye partai lain dan bahkan menyerang dan merusak kehormatan partai di publik," kata Hanif Dhakiri.

Menanggapi sinyal pemecataan usai dinyatakan keanggotannya di PKB telah gugur, Yaqut merespons santai. Menteri Agama ini bahkan mengaku mendengar perihal tersebut dari awak media, Selasa (20/8/2024).

Baca Juga: Layangkan Surat Pemanggilan, PBNU Tunggu Kedatangan Cak Imin Rabu Besok

Yaqut menegaskan tidak tahu menahu soal adanya pemecatan dirinya dari keanggotaan PKB. Sebab, kata dia, tidak ada surat apapun dari PKB terkait hal tersebut.

"Pecat dari apa? Tidak ada surat kepada saya. Lho, ini kok tiba-tiba mau muktamar main pecat. Dagelan saja," kata Yaqut dalam keterangannya, Selasa (20/8/2024).

Terkait Muktamar PKB, diakui Yaqut memang tidak ada undangan kepada dirinya. Tetapi bukan berarti hal tersebut membuat keanggotaannya di PKB dinyatakan gugur.

"Memang sampai sekarang tidak ada undangan menghadiri muktamar. Tapi sampai detik ini saya masih anggota PKB," kata Yaqut.

Yaqut menjelaskan bahwa pemberhentian seseorang dari keanggotaan PKB telah diatur secara jelas dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART).

Baca Juga: Cak Imin Dapat Dukungan Kuat untuk Kembali Pimpin PKB Setelah 18 Tahun Berkuasa

Ia menjelaskan bahwa aturan tersebut menyebut, ketua umum partai tidak bisa seenaknya memecat anggota.

Pemecatan harus melalui prosedur, seperti keputusan bersama Dewan Pengurus Pusat (DPP) PKB sehingga dalam prosesnya, DPP perlu mengundang kader yang bersangkutan untuk melakukan klarifikasi dan sebagainya.

"Lha ini undangan tak pernah ada, tabayyun apalagi? Kapan saya kampanye untuk partai lain? Aneh. Lha kok tiba-tiba beri pernyataan tentang pemecatan. Aneh sekali," ujar Yaqut.

Yaqut menyampaikan PKB adalah partai besar yang dilahirkan dari ijtihad para kiai Nahdlatul Ulama (NU) serta berprinsip terbuka, modern dan kritis.

Dengan prinsip tersebut, ia menilai seharusnya PKB benar-benar mewujud menjadi partai yang inklusif sekaligus membuka ruang kritis bagi para kader-kadernya. Yaqut yakin dengan cara demikian, PKB akan semakin kokoh dan tidak melenceng dari rel perjuangan.

"Kesadaran bahwa PKB adalah milik bersama ini harus dikuatkan. Bukan malah kemunduran, dengan main pecat kader," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI