Jokowi Disebut Bermain Politik Kotor, Ini Komposisi Menteri PDIP dan Gerindra Usai Yasonna Dicopot

Selasa, 20 Agustus 2024 | 12:16 WIB
Jokowi Disebut Bermain Politik Kotor, Ini Komposisi Menteri PDIP dan Gerindra Usai Yasonna Dicopot
Presiden Jokowi (Instagram)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah melakukan perombakan kabinet pada Senin (19/8). Salah satu menteri yang dicopot ialah Yasonna Laoly yang merupakan kader PDI Perjuangan.

Posisi Yasonna yang sebelumnya menjabat Menteri Hukum dan HAM digantikan oleh Supratman Andi Agtas. Supratman merupakan kader Gerindra yang sebelumnya menjabat Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR RI.

Melalui reshuffle kemarin, Jokowi menunjuk kader Gerindra lainnya untuk menduduki posisi di kabinet. Adalah Angga Raka Prabowo yang dilantik menjadi Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika II.

Selain menlantik kader Gerindra, dalam reshuffle Senin kemarin, Jokowi sekaligus melantik Rosan Roeslani sebagai Menteri Investasi/Kepala BKPM menggantikan posisi Bahlil Lahadalia. Sedangkan Bahlil dilantik sebagai Menteri ESDM menggantikan Arifin Tasrif.

Baca Juga: Reshuffle Bikin PDIP Panas, Reaksi Bahlil soal Surat Senior Minta Jokowi jadi Ketum Golkar

Ada pula sejumlah kepala badan yang dilantik, yaitu Hasan Nasbi sebagai Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Dadan Hindayana sebagai Kepala Badan Gizi Nasional, dan Taruna Ikrar sebagai Kepala BPOM.

Sebelumnya pada 18 Juli 2024, Jokowi lebih dulu melantik dua kader Gerindra sebagai wakil menteri. Mereka, di antaranya Thomas Djiwandono sebagai Wakil Menteri Keuangan II dan Sudaryono sebagai Wakil Menteri Pertanian.

Pelantikan sejumlah kader Gerindra usai ketua umumnya Prabowo Subianto menjadi presiden terpilih, tentu menambah daftar kader Gerindra yang kini berada di Kabinet Indonesia Maju.

Sebaliknya, pencopotan Yasonna sebagai Menkumham pada Senin (19/8) justru mengurangi kader PDIP yang kini duduk di kabinet.

Berikut daftar nama-nama menteri baik dari PDIP dan Gerindra usai Jokowi melakuka reshuffle pada Senin, 19 Agustus 2024:

Baca Juga: Muncul Wacana Pemakzulan Joe Biden, Tiga Komite DPR Buat Laporan Mengejutkan

Daftar Menteri PDIP

  1. Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung
  2. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Azwar Anas
  3. Menteri Sosial Tri Rismaharini
  4. Menteri Koperasi Teten Masduki
  5. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati
  6. Meteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono

Daftar Menteri/Wamen Gerindra

  1. Menteri Pertahanan Prabowo Subianto
  2. Menteri Hukum dan HAM Supratman Andi Agtas
  3. Wakil Menteri Keuangan II Thomas Djiwandono
  4. Wakil Menteri Pertanian Sudaryono
  5. Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Angga Raka Prabowo

Jadi Sorotan PDIP

Sebelumnya reshuffle yang terbaru dilakukan Presiden Jokowi jadi sorotan oleh PDIP. Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP), Deddy Sitorus menilai perombakan kabinet atau reshuffle yang dilakukan Presiden Jokowi sebagai permainan politik kotor.

"Secara umum saya melihat Presiden Jokowi sedang bermain politik kotor kekuasaan untuk mengamankan kepentingan dan posisi politik dinastinya. Sebab tidak ada alasan etis, substansial, tekhnis-birokratis yang bisa menjelaskan reshuffle jelang 2 bulan lengser," kata Deddy dalam keterangannya yang diterima Suara.com, Senin (19/8/2024).

Menurutnya, Jokowi justru sedang mempersiapkan diri untuk melawan Prabowo dalam 5 tahun ke depan.

Selain itu, kata Deddy, penggantian Menkumham Yasonna Laoly adalah murni agenda politik untuk meloloskan UU MD3 guna mencapai 3 tujuan.

"Pertama, agar Partai Golkar yang sudah dalam kendali Jokowi dalam posisi kuat karena bisa menguasasi legislatif dari DPR RI hingga Provinsi dan DPRD Kabupaten-Kota. Hal ini akan memudahkan Jokowi dalam mengatur peta politik nasional-daerah untuk mengimbangi kekuasaan Presiden terpilih sekaligus mengkerdilkan PDI Perjuangan," ujarnya.

Kedua, kata dia, hal itu akan memudahkan Jokowi untuk membagi-bagi jabatan untuk internal Partai Golkar nantinya. Dengan demikian gejolak internal Golkar bisa diredam.

Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (8/12/2023). (Suara.com/Novian)
Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (8/12/2023). (Suara.com/Novian)

"Itu analisa saya, silakan orang tidak sependapat," ungkapnya.

"Ketiga, untuk melumpuhkan partai-partai politik yang akan melakukan Kongres/Munas/Muktamar swbwlum Pilkada agar takluk dan manut dalam pilkada dan penyusunan personil pengurus periode berikutnya. Peran Menkumham sangat penting dalam pengesahan kepengurusan parpol sehingga jika tidak tunduk, beresiko tidak bisa ikut pilkada atau tidak disahkan kepengurusannya," sambungnya.

Sementara itu, kata dia, soal pergantian Menteri ESDM adalah murni kepentingan menguasai konsesi-konsesi tambang dan menundukkan para pemain atau pemilik tambang di kaki dinasti Presiden Jokowi.

"Hal ini penting untuk pendanaan politik ke depan, menguasai ormas dan oligarki serta memastikan sumber ekonomi ke depan. Menteri Arifin Tasrif dikenal lurus dan keras menentang penambamgan liar dan penyeludupan nikel yang melibatkan dinasti dan petinggi penegak hukum," katanya.

Untuk itu, menurutnya, reshuffle yang dilakukan Jokowi saat ini untuk triangle political game.

"Kesimpulan saya reshuffle ini adalah triangle political game: menghadapi Prabowo, melumpuhkan PDIP dan menguasai sumber pendanaan politik. Alasan lainnya menurut saya tak lebih dari omong kosong!," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI