Suara.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI akan memulai Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024. Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono menyampaikan bahwa survei tersebut untuk memotret kondisi gizi balita Indonesia.
Dante menyebut ada empat indikator yang akan ditemukan melalui survei tersebut.
"Berbicara mengenai gizi tentu tidak lepas dari empat indikator gizi balita. Pertama stunting, kedua wasting, ketiga underweight, dan tidak kalah penting adalah obesitas," kata Dante saat menyampaikan sambutan di kick off meeting SSGI 2024 di kantor Kemenkes, Jakarta, Selasa (20/8/2024).
Survei akan dilakukan di 514 kabupaten/kota di 38 provinsi. Dante menyebut bahwa pelaksanaan survei tak lagi ekslusif hanya oleh Kemenkes, melainkan juga kolaberasi dengan Badan Pusat Statistik (BPS), Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN), serta lembaga survei swasta.
Baca Juga: PPDS Anastesi Di RS Kariadi Dihentikan, Kemenkes: Banyak Dokter Muda Kehilangan Kesempatan Praktik
Kasuss stunting masih menjadi isu utama dalam pelaksanaan survei tersebut. Lantaran juga terdapat dalam isu prioritas Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.
Dante berharap, dari hasil SSGI 2024 bisa terpotret angka stunting yang menurun dari tahun 2023 yang masih tercatat 21,5 persen. Padahal, target pemerintah angka stunting menjadi 14 persen pada 2024.
"Dengan survei ini bisa melihat dalam lima tahn terakhir angka stunting kami harapkan terus menurun, walaupun capaian kita pada 2023 kemarin baru 21,5 persen," ujarnya.
Dokter spesialis penyakit dalam itu menyampaikan bahwa SSGI sangat penting dilakukan untuk mengetahui kondisi gizi anak-anak Indonesia.
"Status gizi masyarakat adalah cerminan dari kualitas hidup bangsa ini. Oleh sebab itu hasil survei ini akan menjadi dasar dari kebijakan program-program kita di masa datang," pungkasnya.
Baca Juga: Ngeri! Wakil Menkes Sebut 1,27 Juta Orang Meninggal usai Minum Antibiotik Tanpa Resep