Suara.com - Ketua Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Gerakan Mahasiswa Satu Bangsa (Gemasaba), Heru Widodo mengaku bakal memaksa Muhaimin Iskandar alias Cak Imin maju lagi sebagai Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Ia tak menerima alasan apabila Cak Imin menyatakan tak bersedia memimpin partai kesekian kalinya.
Heru menilai tak ada kader di internal PKB saat ini yang mampu menggantikan posisi Cak Imin. Menurutnya Cak Imin tak punya pilihan selain menerima tawaran ini.
"Kalau Gus Muhaimin enggak mau, kami akan paksa (maju lagi jadi Ketum PKB). Harus mau," ujar Heru di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKB, Senin (19/8/2024).
Heru menyebut di bawah kepemimpinan Cak Imin, banyak anggota Gemasaba yang berkesempatan maju dalam kontestasi politik. Pada Pemilihan Legislatif (Pileg) tingkat kabupaten/kota dan nasional 2024, anggota Gemasaba yang berhasil lolos naik dari 15 ke 27.
Jika ada penggantinya, Heru tak yakin bisa mencapai prestasi yang diraih Cak Imin.
"Belum tentu nanti kalau misalnya ada yang menggantikan Gus Muhaimin sebagai ketua umum PKB, belum tentu memberikan ruang kepada kami, anak-anak muda PKB untuk berekspresi di politik praktis dan nyata," jelasnya.
Karena itu, ia berharap Cak Imin bersedia untuk maju lagi sebagai Ketua Umum PKB dalam Muktamar di Bali 24-26 Agustus mendatang.
"Maka tidak ada alasan lagi. Pokoknya Gus Muhaimin harus mau. Kalau tidak mau, harus kita paksa," ucapnya.
"Karena kita tidak mau lagi kemudian nanti ada pemimpin baru PKB yang kemudian tidak mengakomodir dan memberikan ruang kepada kami," imbuhnya.
Baca Juga: Resmi Gabung Pemerintah, Cak Imin Ungkap Alasan PKB Mau Koalisi Dengan Gerindra
Ogah Nyalon jika Rapor Merah
Cak Imin sebelumnya mengaku belum berencana maju kembali dalam pemilihan pimpinan partai di Muktamar 2024. Ia mengaku akan lebih dulu melihat bagaimana evaluasi atas kinerjanya.
Cak Imin mengatakan, setiap muktamar akan ada evaluasi kinerja ketua partai dari para peserta muktamar alias muktamarin. Mereka akan menilai baik dan buruknya perjalanan partai selama satu periode.
"Setiap muktamar harus begitu, menyerahkan sepenuhnya kepada para muktamarin, DPC, DPW Karena di muktamar itu akan ada evaluasi," ujar Cak Imin di kawasan Menteng, Jakarta Pusat (15/8/2024).
"Evaluasi kegagalan, kesalahan, kekurangan itu pasti dihajar. Tapi juga ada evaluasi keberhasilan, prestasi, penghargaan," imbuhnya.
Apabila nantinya penilaian muktamar menyatakan kepemimpinannya gagal, Cak Imin mengaku tak mau lagi mencalonkan diri.
"Nah nanti apakah saya termasuk gagal atau berhasil, saya enggak tau, kalau rapot saya merah, saya enggak mau maju," jelasnya.