7000 Orang Geruduk Rumah Sakit Tempat Dokter Diperkosa Belasan Pria di India, Kerusuhan Pecah

Bella Suara.Com
Senin, 19 Agustus 2024 | 11:25 WIB
7000 Orang Geruduk Rumah Sakit Tempat Dokter Diperkosa Belasan Pria di India, Kerusuhan Pecah
Sekitar 7000 orang berkumpul untuk melakukan atas kasus pemerkosaan terhadap dokter di India. (Suara.com/ via X AbhishekSay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengadilan Tinggi Kolkata kembali mengecam keras pemerintah Benggala Barat terkait insiden pemerkosaan dan pembunuhan di Rumah Sakit RG Kar Medical College. Kasus ini semakin memanas setelah pengadilan memutuskan untuk menyerahkan penyelidikan atas aksi vandalisme di rumah sakit tersebut kepada Biro Investigasi Pusat (CBI).

Insiden yang memicu protes besar-besaran ini bermula dari pemerkosaan dan pembunuhan seorang dokter magang, Moumita Debnath, yang menyulut kemarahan ribuan orang. Protes yang terjadi pada 14 Agustus lalu berubah menjadi kerusuhan ketika sekitar 7000 orang menyerang rumah sakit. Meski polisi berusaha menahan massa dengan menembakkan gas air mata, mereka kewalahan dan tidak mampu mencegah perusakan yang terjadi.

Video Protes Masyarakat terkait Kasus Pemerkosaan Dokter di India:

Pengadilan menyatakan kekecewaannya terhadap ketidakmampuan aparat untuk melindungi diri mereka sendiri, apalagi melindungi para dokter dan pasien di rumah sakit tersebut.

“Jika polisi tidak bisa melindungi diri mereka sendiri, bagaimana mereka bisa diandalkan untuk melindungi orang lain?” tanya Ketua Hakim TS Sivagnanam saat memimpin sidang bersama Hakim Hiranmay Bhattacharya.

Baca Juga: Tragedi Pemerkosaan dan Pembunuhan Dokter di India, Ayah Temukan Putrinya Tanpa Busana Hanya Terbungkus Sprei

Pihak pemerintah negara bagian menyatakan bahwa polisi terluka dalam upaya mereka menghentikan kerusuhan, dengan 15 petugas cedera, termasuk seorang Wakil Komisioner Polisi yang mengalami luka serius.

Video Massa Mulai Ricuh dan Menyerang Rumah Sakit G Kar Medical College:

Meskipun demikian, pengadilan mempertanyakan mengapa intelijen polisi tidak mendeteksi potensi kerusuhan ini sebelumnya, mengingat besarnya massa yang berkumpul. Pengadilan juga mengecam pemerintah karena tidak memberlakukan larangan berkumpul di bawah Pasal 144 KUHAP, yang bisa mencegah terjadinya kerusuhan.

Lebih lanjut, pengadilan mengkritik keputusan pemerintah untuk melakukan pembongkaran sebagian bangunan rumah sakit setelah kasus ini dialihkan ke CBI. Tindakan ini dinilai tidak tepat waktu dan mencurigakan. “Mengapa ada kebutuhan mendesak untuk renovasi saat penyelidikan sedang berlangsung?” ujar Ketua Hakim Sivagnanam dengan nada marah.

Pengadilan kemudian memutuskan untuk menyerahkan penyelidikan atas serangan massa di rumah sakit tersebut kepada CBI. Investigasi ini diharapkan bisa memberikan kejelasan mengenai peristiwa yang terjadi dan memastikan bahwa pelaku kekerasan ini mendapatkan hukuman yang setimpal.

Pengadilan juga menginstruksikan polisi untuk mencatat seluruh rangkaian peristiwa yang mengarah pada insiden tersebut dan meminta tim investigasi CBI untuk memberikan laporan sementara mengenai kemajuan penyelidikan. Pengadilan menekankan pentingnya penegakan hukum yang kuat untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.

Baca Juga: Dokter Muda Diperkosa Ramai-ramai dan Dibunuh, Mata Korban 'Menangis Darah'

Rangkuman Kronologi dan Fakta Kasus Pemerkosaan Tragis Dokter di India

Pada 9 Agustus 2024, Dr. Moumita Debnath, seorang dokter residen berusia 31 tahun di Rumah Sakit RG Kar Medical College, Kolkata, ditemukan tewas secara tragis di aula seminar rumah sakit. Kasus ini mengejutkan India dan memicu protes nasional.

Kronologi Kejadian

  • Pagi, 9 Agustus 2024: Dr. Moumita dilaporkan hilang setelah tidak kembali dari ruang seminar.
  • Larut Malam, 9 Agustus 2024: Ayah korban menerima telepon yang menginformasikan bahwa putrinya ditemukan tewas dalam kondisi mencurigakan.
  • Dini Hari, 10 Agustus 2024: Setelah menunggu tiga jam, ayah korban diperbolehkan melihat jenazah putrinya yang ditemukan tanpa pakaian dan dalam kondisi mengenaskan.

Hasil Autopsi

Dr. Moumita diperkosa dan dicekik hingga tewas. Autopsi menemukan 150ml sperma di tubuhnya, mengindikasikan bahwa pelaku lebih dari satu orang. Luka parah ditemukan di seluruh tubuhnya, termasuk pendarahan dari mata dan mulut.

Investigasi:

CBI fokus pada mantan kepala sekolah RG Kar, Sandip Ghosh, yang mengundurkan diri dua hari setelah kejadian. Investigasi juga menyelidiki kemungkinan keterlibatan Ghosh dalam perencanaan kejahatan ini.
Protes dan Tuntutan Keadilan:

Kasus ini memicu kemarahan nasional dengan pemogokan selama 24 jam oleh Asosiasi Medis India (IMA). Keluarga korban menuntut keadilan atas tragedi yang menimpa putri mereka.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI