Pejabat Kemlu Inggris Mundur dari Jabatannya, Berikut Penyebabnya

Andi Ahmad S Suara.Com
Senin, 19 Agustus 2024 | 10:45 WIB
Pejabat Kemlu Inggris Mundur dari Jabatannya, Berikut Penyebabnya
Ilustrasi senjata Israel (Freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aksi protes yang dilakukan seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Inggris membuat gempar warga di negara konstituen tersebut. Pasalnya, dia mengundurkan diri dari jabatannya.

Pejabat tersebut mengundurkan diri dari jabatannya salah satu bentuk protes atas tindakan yang dilakukan negara Inggris yang masih mengirimkan senjata ke Israel.

Surat pengunduran diri yang mengkritik penjualan senjata pemerintah ke Israel dilaporkan oleh media Inggris. Hal tersebut dikaitkan Mark Smith, seorang diplomat yang bekerja di Kantor Luar Negeri.

Pada Minggu pagi, BBC mengonfirmasi bahwa diplomat tersebut memang Smith, yang bekerja dalam bidang penanggulangan terorisme, telah mengundurkan diri sebagai bentuk protes terhadap penjualan senjata ke Israel.

"Dengan sedih saya mengundurkan diri setelah lama berkarir di dinas diplomatik... Saya tidak dapat lagi menjalankan tugas saya dengan mengetahui bahwa Departemen ini mungkin terlibat dalam Kejahatan Perang," bunyi surat itu.

Surat itu menambahkan: "lebih dari setengah rumah-rumah di Gaza dan 80 persen properti komersial rusak dan hancur..bantuan kemanusiaan diblokir dan warga sipil seringkali tidak memiliki tempat aman untuk pergi. Ambulans Bulan Sabit Merah diserang, sekolah-sekolah, dan rumah sakit-rumah sakit menjadi sasaran serangan tiap hari. Ini adalah kejahatan perang."

“Tidak ada pembenaran” atas berlanjutnya penjualan senjata Inggris ke Israel, namun hal itu terus berlanjut,” katanya.

"Saya telah menyampaikan hal ini di setiap tingkat organisasi termasuk melalui penyelidikan resmi dan menerima tidak lebih dari 'terima kasih, kami telah memperhatikan kekhawatiran Anda,'" bunyi surat itu.

Kantor kementerian luar negeri menolak untuk mengomentari kasus individu itu, dengan mengatakan bahwa pemerintah "berkomitmen untuk menegakkan hukum internasional."

Baca Juga: Kebijakan Ugal-ugalan Chelsea: Punya Pemain Bejibun bak Kelompok Ormas

Smith, yang sebelumnya bekerja dalam penilaian lisensi ekspor senjata ke Timur Tengah untuk pemerintah, mengatakan: "Para menteri mengeklaim bahwa Inggris memiliki salah satu rezim lisensi ekspor senjata yang paling 'kokoh dan transparan' di dunia, namun hal ini bertolak belakang dengan kenyataan yang ada".

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI