Suara.com - Kebakaran hutan terjadi di sejumlah negara yang membuat ribuan orang harus meninggalkan rumah mereka, karena peristiwa paru-paru dunia terluka.
Penyebab kebakaran di sejumlah negara di dunia itu menyebabkan jutaan hektare lahan hangus terbakar.
Suhu yang sangat tinggi, kemarau panjang dan angin kencang membuat pengendalian kebakaran hutan semakin sulit di sejumlah negara.
Dari Eropa hingga Amerika, dan dari Amazon hingga Siberia, baik kawasan pemukiman maupun ekosistem terancam oleh kebakaran ini.
Baca Juga: Bianglala Festival Terbakar di Jerman, 30 Orang Alami Luka-luka
Menurut informasi yang dikumpulkan dari berbagai sumber oleh media luar negeri, kebakaran hutan tidak hanya menimbulkan ancaman langsung terhadap kehidupan manusia, tetapi juga menyebabkan kerusakan signifikan terhadap ekosistem, keanekaragaman hayati, dan kualitas udara.
Salah satu kebakaran hutan paling signifikan dalam sejarah terjadi di Australia antara akhir 2019 dan awal 2020.
Kebakaran Black Summer membakar lebih dari 24 juta hektar lahan di tenggara Australia, menurut laporan 2020 dari Komisi Kerajaan Australia untuk Penanganan Bencana Alam Nasional.
Kebakaran tersebut menghancurkan lebih dari 3.500 rumah dan memaksa evakuasi di kota-kota seperti Mallacoota dan Cobargo. Kebakaran ini juga menyebabkan kematian jutaan hewan dan kerusakan yang bertahan lama pada ekosistem di wilayah tersebut.
Di wilayah Siberia, Rusia, kebakaran pada tahun 2021 menghancurkan area sekitar 18 juta hektar.
Baca Juga: Menyentuh Hati, Kamala Harris Bagikan Potret Saat Dia Masih Kecil, Kini Jadi Capres AS
Asap dari kebakaran tersebut menyebar hingga ke Kutub Utara, berkontribusi pada peningkatan signifikan polusi udara global.
Tahun ini, di wilayah Sakha (Yakutia) Rusia, 107 kebakaran pada bulan Juli membakar 331.000 hektar lahan, yang mendorong deklarasi keadaan darurat.
Badan kehutanan negara Rusia melaporkan bahwa pihaknya sedang memerangi 222 kebakaran terpisah di 20 wilayah.
Di Brasil, kebakaran di hutan hujan Amazon pada 2019 dan 2020 mempengaruhi 2,2 juta hektar lahan, menyebabkan kerusakan yang luas pada salah satu ekosistem paling vital di dunia. Hutan Amazon yang berperan penting dalam memerangi perubahan iklim, mengalami kerugian besar akibat kebakaran ini.
Di AS, musim kebakaran hutan tahun 2020 di California adalah salah satu yang paling merusak dalam dekade terakhir.
Departemen Kehutanan dan Perlindungan Kebakaran California melaporkan lebih dari 1,7 juta hektar lahan hancur akibat kebakaran pada tahun tersebut.
Di Kanada, lebih dari 10 juta hektar lahan hutan terbakar tahun ini, menurut data dari Kementerian Sumber Daya Alam Kanada dan Pusat Kebakaran Hutan Antar Lembaga Kanada (CIFFC).
Meskipun baru setengah musim kebakaran berlalu, lebih dari 155.000 warga Kanada terpaksa mengungsi akibat kebakaran dan asap.
Asap tersebut telah mencapai kota-kota di AS, termasuk New York, dan menyebabkan gangguan yang signifikan.
Spanyol mengalami beberapa kebakaran hutan paling merusak pada tahun 2022 dan 2023.
Pada tahun 2022, lebih dari 300.000 hektar lahan terbakar. Pada tahun 2023, kebakaran besar di wilayah Zaragoza menghancurkan 40.000 hektar lahan.
Yunani juga menghadapi kebakaran hutan yang parah pada tahun 2021, dengan 130.000 hektar lahan hutan terbakar di sepanjang pantai Aegea dan Mediterania.
Tahun lalu, kebakaran di wilayah Varnava dekat Athena mempengaruhi lebih dari 100.000 acre (sekitar 40.568,93 hektar) dan memicu evakuasi luas.
Tahun ini juga di Varnava, kebakaran hutan yang terjadi pada 11 Agustus dengan cepat menyebar akibat angin kencang.
Menurut media Yunani, lebih dari 100.000 acre telah terbakar sejauh ini, sementara tiga rumah sakit, dua biara, dan banyak unit pemukiman dievakuasi di seluruh negeri.
Tiga desa di dekat kota Nafpaktos juga dievakuasi sebagai tindakan pencegahan akibat kebakaran hutan pada 25 Juni.
Dampak kebakaran meluas hingga ke wilayah Vrilisia, di mana sebuah jenasah terbakar ditemukan.
Sementara itu, pemerintah Yunani melaporkan bahwa 68 kebakaran hutan telah terjadi di seluruh negeri pada 19 Juli, dengan kebakaran Varnava dianggap sebagai "kebakaran terbesar tahun ini."
Turki membantu Yunani dengan mengirimkan dua pesawat pemadam kebakaran dan satu helikopter.
Sementara itu, dua kebakaran hutan terjadi pada hari Sabtu di pulau Evia.
Menurut Peta Prediksi Risiko Kebakaran yang dikeluarkan oleh Sekretariat Jenderal Perlindungan Sipil dari Kementerian Krisis Iklim dan Perlindungan Sipil, beberapa area di negara tersebut telah diidentifikasi memiliki risiko kebakaran yang sangat tinggi (Kategori 4).
Italia, khususnya pulau Sardinia, juga terkena dampak parah oleh kebakaran hutan.
Kebakaran pada tahun 2021 dan 2022 menghancurkan sekitar 20.000 hektar lahan hutan di pulau tersebut, sementara wilayah Tuscany mengalami kerusakan lebih dari 10.000 hektar.