Konflik Makin Panas Jelang Muktamar: Sejarah PKB Tak Lepas dari Surat PBNU

Baehaqi Almutoif Suara.Com
Minggu, 18 Agustus 2024 | 17:50 WIB
Konflik Makin Panas Jelang Muktamar: Sejarah PKB Tak Lepas dari Surat PBNU
Kolase logo PKB dan NU. [Ist]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Meski demikian, Nahdliyin tetap mendesak PBNU untuk membuat partai politik. Akhirnya pada 3 Juni 1998 pada rapat harian Syuriyah dan Tanfidziyah menghasiulkan keputusan membentuk Tim Lima.

Pada Tahun 2022 lalu, surat tugas Tim Lima ini pernah viral di media sosial. Surat tersebut dikeluarkan PBNU pada 20 Juni 1998.

Tim tersebut diketuai oleh KH Ma`ruf Amin (Rais Suriyah/Kordinator Harian PBNU), dengan anggota, KH M Dawam Anwar (Katib Aam PBNU), KH Said Aqil Siroj (Wakil Katib Aam PBNU), HM Rozy Munir (Ketua PBNU), dan Ahmad Bagdja (Sekretaris Jenderal PBNU).

Tugas dari Tim Lima tersebut untuk mengakomodir aspirasi masyarakat atau Nahdliyin.

Dalam menjalankan tugasnya, Tim Lima dibantu oleh Tim Asistensi yang terdiri dari Ketua Arifin Djunaedi (Wakil Sekjen PBNU) dengan anggota Muhyiddin Arubusman, M. Fachri Thaha Ma`ruf, Abdul Aziz, Andi Muarli Sunrawa, M. Nasihin Hasan, Lukman Saifuddin, Amin Said Husni, dan Muhaimin Iskandar.

Tim Lima dan Asistensi mulai menggelar rapat pada 22 Juni 1998. Kemudian Tanggal 26-28 Juni 1998 rapat di Villa La Citra Cipanas menghasilkan rancangan awal partai, yanki Pokok-pokok Pikiran NU Mengenai Reformasi Politik, Mabda` Siyasi, Hubungan Partai Politik dengan NU, AD/ART dan Naskah Deklarasi.

Hingga akhirnya PKB terbentuk yang dideklarasikan pada 23 Juli 1998 di Jakarta.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI