Suara.com - Momen menyentuh hati baru-baru ini ditampilkan Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris di akun media sosial pribadi dia.
Saat membagikan foto masa kecil dan ibunya itu mengungkapkan, bahwa dia saat remaja bekerja di jejaring makanan cepat saji untuk mendapatkan uang.
Wanita berusia 59 tahun ini mengenang masa kecilnya saat tumbuh di rumah tangga kelas menengah, di mana ibunya menabung selama lebih dari satu dekade untuk membeli rumah.
“Saya masih remaja ketika hari itu akhirnya tiba—dan saya masih ingat betapa bersemangatnya dia,” tulis dia di X, dikutip Minggu (18/8/2024).
Baca Juga: Israel Terus Luncurkan Serangan Udara di Kota Pusat Pertanian Palestina
Hal ini akan menjadi lebih sulit ketika biaya hidup meningkat.
Menggarisbawahi meningkatnya perjuangan yang dihadapi oleh banyak orang Amerika ketika biaya hidup meningkat, dan berjanji untuk menjadikan hal ini sebagai prioritas utama untuk menurunkan biaya dan meningkatkan keamanan ekonomi bagi masyarakat Amerika.
Janji ini disampaikan tepat sebelum Konvensi Nasional Partai Demokrat di Chicago, di mana Harris akan naik ke panggung sebagai calon presiden resmi dari partai tersebut.
Pencalonannya diperkuat setelah menerima dukungan luar biasa dari delegasi yang hadir secara virtual, sebagaimana dikonfirmasi oleh Komite Nasional Partai Demokrat.
Namun, dengan semakin dekatnya konvensi tersebut, para pemilih semakin ingin memahami posisi calon presiden dari Partai Demokrat tersebut dalam isu-isu penting.
Baca Juga: Gencatan Senjata di Jalur Gaza Gagal? Joe Biden: Kita Punya Kesempatan
Pendirian Kamala Harris mengenai masalah ekonomi termasuk mendukung kebijakan yang bermanfaat bagi kelas menengah, seperti bantuan hipotek dan kredit pajak untuk orang tua, menurut BBC.
Mengenai imigrasi, Harris telah beralih ke solusi keamanan perbatasan bipartisan, mengatasi akar penyebab migrasi dari Amerika Tengah.
Harris merupakan pendukung kuat hak-hak reproduksi dan berjanji akan melindungi hak-hak tersebut secara nasional jika terpilih menjadi presiden.
Dia juga mendukung NATO dan melanjutkan bantuan ke Ukraina, sambil mempertahankan hak pertahanan diri Israel.