Suara.com - Terpidana kasus pembunuhan Mirna Salihin dengan kopi sianida, Jessica Kumala Wongso baru saja menghirup udara bebas. Ia mendapatkan bebas bersyarat dan bisa keluar dari Lapas Pondok Bambu, Jakarta Timur, hari ini, Minggu (18/8/2024).
Usai keluar dari penjara, Jessica Wongso mengaku kepingin makan sesuatu. Salah satu makanan yang ia inginkan selepas dari penjara diungkap oleh pengacaranya, Otto Hasibuan.
Hal ini disampaikan kuasa hukum Jessica, Otto Hasibuan di Kejaksaan Negeri (Kejari) Jakarta Timur (Jaktim).
"Kita ajak makan siang dulu, dia (Jessica Wongso) katanya pengin makan sushi dulu," kata Otto Minggu (18/8/2024).
Baca Juga: Jessica Wongso Bebas Bersyarat, Media Internasional Gencar Soroti Kasus Kopi Sianida
Otto menjelaskan, usai kliennya bebas bersyarat dari Lapas Perempuan Pondok Bambu, pihaknya harus mengurus berkas di Kejari Jaktim.
"Ini kan prosesnya dari lapas, setalah itu dari lapas dari pihak eksekutor dari kejaksaan jadi harus ada konfirmasi kejaksaan," ujar Otto.
Kemudian, Jesicca dan tim hukumnya langsung menuju ke Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas I Jakarta Timur-Utara.
"Dari Bapas itu serah terimalah ke pihak keluarga," tandas Otto.
Sebelumnya, Kepala Kelompok Kerja Humas Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Deddy Eduar Eka Saputra menjelaskan Jessica mendapatkan remisi 58 bulan 30 hari.
Baca Juga: Jessica Wongso Bebas Bersyarat, Ucapkan Terima Kasih dan Siap Bicara Blak-blakan?
"Selama menjalani pidana, yang bersangkutan telah berkelakuan baik berdasarkan Sistem Penilaian Pembinaan Narapidana dengan total mendapat Remisi sebanyak 58 bulan 30 hari," kata Deddy dalam keterangannya, Minggu (18/8/2024).
Nantinya, Jessica harus melakukan wajib lapor selama mnjalani bebas bersyarat sampai Maret 2032.
"Selama menjalani PB, yang bersangkutan wajib lapor ke Balai Pemasyarakatan Kelas I Jakarta Timur-Utara dan akan menjalani pembimbingan hingga 27-03-2032," ujar Deddy.
Diketahui, Jessica Kumala Wongso telah dinyatakan bersalah dalam kasus pembunuhan Mirna dengan memasukkan sianida ke dalam es kopi.
Untuk itu, Jessica divonis hukuman 20 tahun penjara oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada 27 Oktober 2016.
Kemudian pada Juni 2017 dan Desember 2018, Jessica mengajukan peninjauan kembali (PK) ke Mahkamah Agung (MA). Namun, dua upaya tersebut ditolak MA.