Biografi hingga Agama WR Soepratman, Keluarga Ungkap Kepercayaan Sebenarnya yang Dianut Pencipta Indonesia Raya

Rifan Aditya Suara.Com
Sabtu, 17 Agustus 2024 | 11:42 WIB
Biografi hingga Agama WR Soepratman, Keluarga Ungkap Kepercayaan Sebenarnya yang Dianut Pencipta Indonesia Raya
Refleksi pengunjung mengambil gambar koleksi yang dipajang di Museum WR Supratman di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (19/2). [ANTARA FOTO/Zabur Karuru]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Keluarga Wage Rudolf (WR) Soepratman, pencipta lagu kebangsaan Indonesia Raya, telah melakukan klarifikasi terhadap fakta sejarah dan biografi leluhurnya. Lantas seperti apa biografi hingga agama WR Soepratman?

Sebagaimana dilansir dari berbagai sumber, Indra Hutabarat selaku perwakilan keluarga, sempat mengungkapkan adanya banyak kebingungan terkait sejarah dan biografi WR Soepratman. Indra, yang merupakan keturunan Ngadini Soepratini, kakak kelima WR Soepratman mengatakan bahwa tanggal lahir WR Soepratman yang akurat adalah 9 Maret 1903, bukan 19 Maret 1903.

Selain itu, Indra juga menginformasikan bahwa WR Soepratman dilahirkan di Jatinegara, Jakarta, bukan di Purworejo, Jawa Tengah. Kemudian, disebutkan pula bahwa kakak pertama WR Soepratman adalah Roekiyem Soepratijah, yang hadir saat kelahiran adiknya.

Klarifikasi ini juga berdampak pada perhatian terhadap biografi dan agama WR Soepratman. Berikut adalah tinjauan mengenai isu tersebut.

Biografi WR Supratman

Wage Rudolf Soepratman lahir di Jatinegara pada 9 Maret 1903. Ia memulai pendidikannya di Frobelschool Jakarta pada tahun 1907, saat usianya baru 4 tahun.

Setelah tinggal bersama kakaknya, Ny. Rukiyem di Makassar, ia melanjutkan pendidikan di Tweede Inlandscheschool dan menuntaskannya pada tahun 1917.

Pada tahun 1919, ia lulus ujian Klein Ambtenaar Examen (KAE) dan kemudian melanjutkan studi di Normaalschool untuk menjadi guru.

Karir musik WR Soepratman dipengaruhi oleh kakak iparnya, W.M. Van Eldick, yang memberinya biola pada saat ulang tahunnya yang ke-17. Bersama Van Eldick, ia mendirikan grup jazz yang dinamakan Black And White.

Baca Juga: Cak Imin Pastikan Pansus Haji Kerja Mulai Senin Pekan Depan

Kemampuannya di bidang musik kemudian digunakan untuk menyusun lagu-lagu perjuangan, termasuk "Indonesia Raya," yang akhirnya ditetapkan sebagai lagu kebangsaan Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI