Australia di Persimpangan Jalan, Antara Kemanusiaan dan Keamanan

Andi Ahmad S Suara.Com
Jum'at, 16 Agustus 2024 | 21:19 WIB
Australia di Persimpangan Jalan, Antara Kemanusiaan dan Keamanan
Warga Palestina membawa beberapa barang yang diselamatkan ketika mereka menuju kamp pengungsi Jabalia di Jalur Gaza utara, Kamis (30/5/2024). [Omar AL-QATTAA / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketegangan saat ini terus meningkat di wilayah Timur Tengah, apalagi operasi udara dan darat yang dilakukan Israel ke Jalur Gaza telah menewaskan lebih dari 40.000 orang.

Menurut kementerian kesehatan wilayah yang dikuasai Hamas, Israel membalasnya dengan kampanye militer yang menghancurkan di Gaza.

Akibatnya, jumlah warga Palestina yang melarikan diri ke negara lain untuk mencari perlindungan—termasuk Australia—meningkat.
Namun ada perbedaan besar di Australia dalam hal statistik persetujuan visa, sebagian besar permohonan visa warga Palestina ditolak, namun jumlah visa Israel yang disetujui sangat tinggi.

Menurut News Corp Australia, Menteri Dalam Negeri Tony Burke telah mengonfirmasi bahwa dari 10.033 permohonan yang diajukan dalam 10 bulan terakhir, 7.111 ditolak.

Baca Juga: Sempat Ditembak Saat Kampanye, Capres AS Donald Trump Bakal Dilindungi Kaca Anti Peluru

Sementara 2.922 warga Palestina diberikan izin masuk ke Australia. Dari angka 2.922 pengungsi, sekitar 1.300 pengungsi telah bermukim di Australia, dan sebagian besar pengungsi tersebut menggunakan visa jangka pendek.

Sementara itu, 8.746 warga negara Israel telah diberikan visa sejak serangan 7 Oktober, dengan 235 permohonan ditolak.

Laporan tersebut dirilis bersamaan dengan seruan pemimpin oposisi utama Peter Dutton untuk menghentikan masuknya warga Palestina dari Gaza dengan alasan bahwa mereka merupakan ancaman terhadap keamanan nasional.

“Saya kira orang-orang tidak boleh datang dari zona perang saat ini,” kata Dutton pada hari Rabu. “Ini tidak bijaksana untuk dilakukan, dan menurut saya hal itu membahayakan keamanan nasional kita.”

Ucapannya merupakan reaksi terhadap apa yang terjadi pada hari Selasa, ketika Anggota Parlemen Koalisi menulis surat kepada Tony Burke, mendesaknya untuk memperketat proses evaluasi permohonan visa dari Gaza untuk memastikan mereka tidak memiliki dukungan untuk Hamas.

Baca Juga: Shin Tae-yong Full Senyum! Australia Hadapi Masalah Serius Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026

Saat ini, pemohon hanya ditolak jika mereka terbukti memberikan dukungan finansial atau material kepada Hamas.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI